Pelatih Sumatra Utara, Rudi Saari, puas dengan keberhasilan timnya. Ia juga optimistis tampilan bagus timnya, yang sudah disiapkan dua tahun, akan mampu dipertahankan di final. "Kita akan tetap terapkan permainan agresif dan terbuka seperti hari ini," katanya.
Wakil Manajer Papua, Nicko Dimo, mengakui permainan Sumatra Utara cukup bagus dalam pertandingan tersebut. "Sumut bermain cukup baik, kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat tanah Papua, inilah yang mampu kami berikan, kami harus mengakui kekuatan Sumut yang mengalahkan kami di semifinal," katanya.
Kapten Papua, Jorgen Wayega, juga menerima kekalahan timnya. Absennya Elvis N. Harewan dan peneyrang Hendrick Makuba sangat mengurangi kekuatan timnya. "Kami bertekad untuk meraih perunggu dalam pertandingan selanjutnya," kata Jorgen.
Dalam laga ini, Sumut langsung tampil menakan sejak sejak awal. Taktik menyerang yang diterapkan tim Sumut sangat efektif dan memaksa para pemain Papua lebih banyak bertahan. Permainan Papua pun tak berkembang dan hanya mampu melakukan serangan balik yang kerap mentah kiper Sumatra Utara Abdur Rohim.
Pada menit ke-38 tim Sumut berhasil menjebol gawang Papua setelah tendangan jarak jauh pemain sayap Aidun Sastria Utami. Keunggulan tim itu bertambah pada menit ke-75 lewat aksi serangan balik kilat. Gelandang M. Irfan yang mendapat umpan terobosan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang berujung gol.(mcrumbai)
sumber
Post a Comment
terimakasih atas kunjungan anda -