Latest Post
Showing posts with label tahukah anda. Show all posts
Showing posts with label tahukah anda. Show all posts

8 Sebab Kenapa Orang Takut di Operasi

Written By kliklihat.com on Tuesday, February 5, 2013 | 3:22 AM

Operasi merupakan terminologi untuk menyebut suatu tindakan pembedahan yang dilakukan oleh para tenaga medis.



Kata operasi (to operate) memiliki banyak pengertian antara lain :

to function or cause to function
to control the functioning of operate a machine
to manage, direct, run, or pursue (a business, system, etc.)
to perform a surgical operation (upon a person or animal)
to produce a desired or intended effect
Adapun bidang yang menangani tindakan operasi ini disebut Surgery, dan ahli surgery disebut Surgeon (ahli bedah).

Saat seorang pasien diputuskan untuk dilakukan operasi terhadapnya, tentunya bukan keputusan yang mudah, juga bukan keputusan yang menggembirakan. Tindak pembedahan tentunya identik dengan rasa sakit sebelum dan sesudah operasi. Belum lagi efek samping yang mungkin saja terjadi di belakang hari nanti. Berikut ini adalah 8 alasan mengapa orang takut dioperasi.

1. Takut mati
Ini adalah alasan yang paling sering disebutkan oleh para pasien. Kegagalan operasi yang sering diekspos di media memberi kesan bahwa ‘operasi sama dengan mengantar nyawa’. Padahal kita tahu bahwa dokter tidak dididik untuk menjadi pembunuh profesional, apalagi sampai mempertaruhkan profesinya.

Di ruangan operasi, dokter tidak sendirian. Ia harus dibantu oleh asisten dan dokter anestesi. Tidak mungkin ia mengerjakannya sendirian. Masing-masing dokter akan melakukan kerja sama dan mekanisme kontrol yang baik agar operasi berjalan lancar.

Alasan takut mati memang sangat manusiawi. Ini juga mengingatkan dokter bahwa tidak semua orang siap dioperasi. Karena itu para ahli medis harus berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu dengan benar, tanpa ada kekeliruan sedikitpun. Para pasien juga diperkenankan untuk bertanya kepada dokter tentang resiko-resiko yang mungkin dihadapi jika ia menjalani operasi pembedahan itu.

2. Takut operasi tidak menyembuhkan
Operasi ini merupakan tindak pembedahan untuk mengatasi masalah langsung pada tempatnya. Misalnya operasi Tonsilectomy, yaitu mengangkat tonsil (amandel). Biasanya dilakukan pada amandel yang membesar tanpa alasan yang jelas sehingga mengganggu jalan nafas.

Tapi, mungkin saja setelah dioperasi pun, ternyata masih ada gangguan lain yang menyebabkan terganggunya nafas. Untuk itu, dokter memang benar-benar harus memahami seberapa penting operasi ini dan seberapa besar kemungkinan sembuhnya. Pasien berhak tahu dan tanyakanlah hal itu pada dokter yang bersangkutan.

3. Takut tidak sanggup menanggung biaya operasi
Operasi tentu butuh biaya, mulai dari biaya ruangan, obat anestesi, dan para dokternya. Tidak ada operasi yang gratis, kecuali ada pihak ketiga yang menanggung pembiayaan tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, seyogyanya masing-masing kita sudah memiliki asuransi kesehatan yang menanggung pembiayaan operasi.

Jika tidak memiliki asuransi, kita harus siap dengan harta yang dimiliki saat ini. Jika ternyata harta tersebut tidak mencukupi, mungkin cara seperti ‘Koin Cinta Untuk Bilqis’ bisa menggugah rasa peduli masyarakat untuk membantu.

Mahalnya biaya operasi semata-mata bukan karena honor dokternya yang tinggi, melainkan karena menggunakan peralatan modern yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Seringkali dokter melakukannya secara gratis, tapi ruangan operasi hingga ruang perawatannya tetap saja harus dibayar mahal.

4. Takut efek samping pasca operasi
Operasi dilakukan dalam ruangan yang sudah disterilkan, menggunakan alat-alat yang steril, cahaya dan temperatur ruangan yang disesuaikan, sehingga pre dan pasca operasi diharapkan memberikan hasil yang optimal. Tapi tetap saja ada efek samping yang harus diperhatikan.

Efek samping ini bisa muncul dari eksternal maupun internal. Eksternal misalnya infeksi dari luar. Internal misalnya tidak selera makan, sakit kepala, mula, muntah, dan sebagainya. Maka sebelum dilakukan operasi, tanyakan kepada dokter tentang efek samping yang mungkin muncul pasca operasi, agar calon pasien siap menghadapinya. Jika tidak siap, jangan lakukan operasi.

5. Takut menjadi cacat (contoh amputasi, pengangkatan payudara, dan sebagainya)
Membedah suatu organ dan mengangkatnya akan membuat pasien kehilangan aset berharganya. Misalnya pada pengangkatan payudara (Radical Mammaectomy) pada kasus kanker payudara. Ini tentu membuat wanita yang bersangkutan akan menjadi minder, rendah diri, dan sebagainya.

Tapi di lain sisi, jika tidak dilakukan pengangkatan, kemungkinannya akan jadi lebih buruk, bahkan bisa mengancam nyawa. Terhadap kondisi ini, sangat diperlukan dukungan dari keluarga, handai taulan, dan sahabat. Rata-rata calon pasien akan merasa amat sangat sedih, depresi, takut saat menghadapi situasi seperti ini. Namun dengan dukungan yang kuat, tentunya hal itu bisa dilewati dengan baik.

6. Takut tidak bisa hidup secara normal lagi
Pameo tentang operasi yang bisa membuat orang cacat seumur hidup membuat kata ‘operasi’ serasa ditabukan. Siapa sih yang suka tindakan invasiv ini? Bahkan dokter sekalipun harus berfikir sungguh-sungguh dalam memberikan keputusan operasi atau tidak. Misalkan pada kasus amputasi organ.

Saat masih co-ass, saya kebetulan pernah bertemu dengan seorang pasien yang menderita kanker pada daerah penisnya. Mau tidak mau, aset berharganya itu harus dibuang. Jika tidak, kanker itu akan menyebar.

Walaupun dirasa sangat berat, ia akhirnya bersedia. Pilihannya saat itu, menderita berkepanjangan atau membuang salah satu organnya dan bertahan hidup. Tentunya ia lebih memilih untuk bertahan hidup.

7. Takut menjadi sorotan teman, keluarga, publik, dan sebagainya
Keputusan operasi biasanya mendapat perhatian khusus dari teman, keluarga, dan lain-lain. Ini dikarenakan karena tidak semua orang mengalami hal yang sama. Bahkan pada kasus yang mirip tapi tidak sama, ada yang mengaku bisa sembuh tanpa operasi, sehingga keputusan operasi tentunya menjadi perdebatan sengit.

Jangankan antara mereka dari kalangan non medis, bahkan dari medis sekalipun akan mempertanyakan, “Apa keputusan operasi itu sudah benar atau harus dipertimbangkan lagi?” Dokter yang bersangkutan harus rajin-rajin berdiskusi dengan yang lebih senior untuk mendapatkan pandangan yang lebih valid.

8. Takut alat operasi tertinggal di dalam tubuh
Kasus ini pernah terjadi tapi tidak bisa dikatakan sering. Penyebabnya adalah keteledoran. Jika dikaji lebih jauh, penyebabnya paling sering adalah keletihan, tidak konsentrasi, problem eksternal, beban psikologis, dan sebagainya.

Dokter yang melakukan keteledoran semacam ini tentu dipandang sebelah mata oleh sejawat yang lain, dan tentunya hal itu bukan sesuatu yang menyenangkan.

Sumber

5 Mitos Tentang Nasi

Written By kliklihat.com on Sunday, February 3, 2013 | 3:07 AM

Nasi adalah salah satu makanan yang sering membuat manusia salah mengerti. Meski studi menunjukkan bahwa karbohidrat dan pati yang ditemukan dalam nasi cukup tinggi, namun banyak masyarakat yang meninggalkannya dengan alasan takut gemuk dan sebagainya.



Beberapa peneliti mengatakan manfaat serta gizi yang ada di dalamnya membuat nasi menjadi pilihan makanan yang sehat. Dari berbagai informasi seputar nasi, berikut kami sajikan lima mitos tentang nasi.

1. Nasi mengandung gluten
Faktanya, nasi bebas gluten dan merupakan makanan yang paling non-alergi dari semua biji-bijian.

2. Nasi itu menggemukkan
Ternyata, nasi rendah bebas lemak dan kolesterol. Nasi adalah sumber energi yang baik karena karbohidrat yang ada di dalamnya. Karbohidrat membantu tubuh menjalankan fungsinya dan baik untuk pertumbuhan. Faktanya, nasi memiliki kandungan rendah lemak

3. Nasi tidak mengandung protein
Sebenarnya setelah karbohidrat, protein adalah nutrisi yang kedua paling banyak ditemukan di padi. Protein beras dianggap kualitas tertinggi dibandingkan dengan biji-bijian lain.

4. Nasi memiliki kadar garam yang tinggi
Padahal, nasi adalah makanan yang tidak mengandung garam. Nasi merupakan makanan yang aman dikonsumsi oleh orang-orang yang memerhatikan kadar garam di tubuhnya.

5. Makan nasi di malam hari akan membuat Anda gemuk
Faktanya, makanan karbohidrat tinggi yang dicerna untuk membentuk glukosa termasuk beras atau gandum. Makanan ini harus dimakan pada malam hari, sehingga setelah mereka dicerna glukosa yang diserap ke dalam darah akan lebih mudah diubah menjadi energi. Makanan ini tidak boleh dikonsumsi pada siang hari, karena glukosa lebih mudah mengonversi menjadi lemak.
sumberUnik Ws

Misteri Wisata Gelombang Bono ( sungai kampar Riau )

Written By kliklihat.com on Saturday, February 2, 2013 | 10:30 AM

Sebuah legenda turun temurun, ternyata Bono di Sungai Kampar berjumlah tujuh ekor. Ini ditandai jumlah gelombang pasang yang masuk ke hilir sungai Kampar. Tapi, kini jumlahnya tinggal enam, karena satu mati ditembak Belanda.
dan sebelumnya kliklihat juga membuat artikel yang sama tapi dengan "judul Mengenal Gelombang Tujuh Hantu Bono"

Cerita ini juga diyakini warga yang hidup di wilayah pesisir, dari hilir Sungai Kampar hingga hulu ke Kecamatan Langgam. Kata Atan (57), dari Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, warga menyebut bahwa Bono di Sungai Kampar berjenis kelamin Jantan, sedangnya betina berada di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir.
"Bono ini ada dua jenis. Satu jantan di Sungai Kampar, dan betina di sungai Rokan, Bagansiapi-api," katanya.

Keyakinan Atan ini ditunjukkan bahwa Bono di Kampar berkelamin jantan adanya gelombang yang tinggi (vertikal), sedangkan betina, ditandai dengan gelombang horizontal alias melebar. "Makanya, banyak kapal di Bagansiapiapi selalu terjerat (tersangkut) di tengah laut akibat Bono atau Beting sebutan orang melayu Bagan," katanya.

Sementara, warga lain di Desa Pulau Muda, menjelaskan pada musim pasang mati, Bono ini pergi menuju betina di sungai Rokan, Kabupaten Rokan Hilir. Lalu bercengkrama di Selat Melaka. Apabila pasang mulai membesar, maka kembalilah mereka ke tempat masing-masing, semakin besar arus pasang semakin gembiralah mereka berpacu memudiki sungai.

Sementara ada pula menyakini, Bono hadir sebagai hantu laut, yang datang mencari mangsa. Cerita ini sedikit yang mempercayai. Namun, tingginya gelombang dan banyaknya korban yang terisap dari kuatnya arus air membuat warga takut untuk melintasi perairanini.

"Tak terhitung lagi, sudah banyak korban yang dimakan hantu laut itu. Intinya bila kami melintasi pukul siang hari, biasanya kami menghindar hantu laut itu ke tepi sungai," kata Suaep, warga Desa Pulau Muda, yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan tangkap.

Bagi masyarakat tempatan yang sudah terbiasa dengan kedatangan Bono dan bernyali besar. Kedatangan Bono disambut dengan memacukan kapal motornya meluncur ke lidah ombak di punggung Bono bagaikan pemain selancar, atraksi ini oleh penduduk tempatan disebut 'Bekudo Bono' karena memang mirip dengan atraksi seorang joki yang sedang berusaha menjinakkan kuda liar. (And)

Mengenal Gelombang Tujuh Hantu Di sungai Kampar (BONO)

Akan dicoba pemecahan rekor dunia berselancar terlama dan terpanjang di atas Bono, di Sungai Kampar, Riau, yang juga terkenal sebagai "Seven Ghost" 

Gelombang arus pasang Bono (tidal bore) di Sungai Kampar, Pelalawan, Riau, sudah menarik banyak sekali peselancar, baik peselancar nasional maupun internasional untuk mencoba berselancar di atasnya.


Kini, sebagaimana Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event, Kementerian Parekraf, Achyaruddin mengatakan, Rabu (23/1), akan ada pemecahan rekor dunia berselancar terlama dan terpanjang di atas Bono yang juga terkenal sebagai "Seven Ghost" atau gelombang tujuh hantu.

Steve King, seorang peselancar dunia asal Inggris, yang bakal mencoba memecahkan rekor Guinness World of Records ini. Sebelumnya King telah mencatatkan juga rekor di atas gelombang sungai di Glouchestershire, Inggris pada tahun 2006. Saat itu ia berhasil menyelesaikan jarak tempuh 12,23 kilometer serta tambahan 2,66 kilometer, dengan waktu tempuh satu jam enam menit.

Pemerintah Kabupaten Pelalawan pun mengaku mendukung terciptanya rekor baru berselancar yang rencananya dijadwalkan pada 9 hingga 14 Februari 2013 mendatang.
Gelombang Bono terjadi karena bertemunya arus pasang air laut dengan arus pasang air sungai pada waktu tertentu. Selain itu, arus yang terjadi sangat deras, kuat, dan tinggi akibat adanya penyempitan pertemuan arus dikarenakan sebuah pulau muda yang membelah Sungai Kampar tepatnya di bagian muara sungai. Puncak tidal bore biasa terjadi pada bulan November hingga Februari.

Gelombang Bono pun dikenal sebagai gelombang tujuh hantu karena gelombang yang dihasilkan bisa mencapai tujuh gelombang berurutan dan menciptakan kubah (barrel) layaknya ombak laut. Diperlukan keahlian khusus untuk berselancar di atas gelombang semacam ini. Tak heran, lokasi Sungai Kampar di Desa Teluk Meranti menjadi tempat berselancar yang menantang bagi kalangan dunia peselancar.
Tiga orang anak-anak sedang bermain sampan dengan cerianya di Sungai Kampar, Riau. bagi mereka sungai adalah tempat bermain sehari-hari. 
 
Durasi gelombang Bono hampir 30 – 40 kilometer, dapat ditempuh dengan waktu sekitar antara 1,5 jam sampai dua jam. Diawali dari Pulau Muda sampai dengan Teluk Binjai di Sungai Kampar.
Menurut Achyaruddin, kegiatan ini diharapkan bisa membawa Provinsi Riau menjadi destinasi minat khusus yang secara mendunia diperhitungkan. Peselancar-peselancar internasional yang sudah pernah menaklukan gelombang Bono antara lain ialah peselancar dari negara Prancis, Brasil, Inggris, Jerman, Kanada, Belgia, Amerika Serikat, Australia, Singapura.


SUMBER

4 Hal yang Membedakan Pria dan Wanita

Written By kliklihat.com on Friday, February 1, 2013 | 2:55 AM

Selain hal-hal umum yang sudah jamak diketahui, secara fisik wanita dan pria memiliki perbedaan dalam kesehatan organ-organ tubuhnya. Selama ini kebanyakan penelitian medis difokuskan hanya pada pria dan seringkali tidak mempertimbangkan perbedaan gender terhadap kesehatan. Pengetahuan akan terus berkembang, namun untuk sekarang, berikut adalah 4 hal yang perlu diketahui mengenai perbedaan kesehatan antara pria dan wanita.

1. Otak

Secara rata-rata, wanita 5 tahun hidup lebih lama dari pria. Namun, dengan makin lamanya waktu hidup, bertambah pula risiko terserang penyakit Alzheimer dan demensia. Kebanyakan pengidap Alzheimer adalah wanita, dan lebih dari dua kali lipat angka kematian akibat penyakit tersebut terjadi pada wanita.

Latihlah daya otak dan tubuh. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan mental bisa meningkatkan kesehatan otak. Latihan mental yang menguatkan memori dan sebab-akibat telah menunjukkan perlambatan proses penuaan pada otak.


Coba perbanyak konsumsi suplemen minyak ikan. Lemak omega-3 yang banyak terdapat pada ikan dan minyak ikan di hubungkan dengan kesehatan otak yang lebih baik. Pilih konsumsi ikan-ikanan, seperti salmon, sardin, ikan herring kecil (anchovy), dan makerel. Ikan tuna dalam jumlah kecil lebih disarankan karena kemungkinan terkontaminasi bahan berbahaya, seperti merkuri berkurang.


Berlatihlah untuk mengkontrol mood. Kegelisahan, kekhawatiran, kemarahan, dan depresi ditengarai memiliki hubungan erat dengan kerusakan kognitif. Jika Anda merasa stres atau depresi, jangan abaikan masalahnya. Bicarakan dengan teman, atau habiskan waktu di luar ruangan dan gerakkan tubuh Anda. Jika hal-hal tersebut tidak membantu, coba bicarakan dengan dokter atau konselor.


2. Paru-paru

Saat ini, kebanyakan wanita lebih mengkhawatirkan kanker payudara ketimbang kanker paru-paru. Namun, menurut American Cancer Society, lebih dari 70 ribu wanita meninggal akibat kanker paru-paru setiap tahunnya. Sementara kurang lebih 40 ribu wanita meninggal akibat kanker payudara dalam setahun. Bahkan wanita yang tidak merokok bisa meninggal akibat kanker paru-paru dan wanita yang merokok memang lebih rentan mengidap bronkitis kronis ketimbang pria. Mau melindungi paru-paru Anda? Ikuti langkah berikut:
  • Jika Anda merokok, bicarakan pada dokter Anda untuk berhenti. Dokter bisa membantu Anda menemukan cara terbaik untuk mengurangi kebiasaan merokok Anda
  • Jangan mau jadi perokok pasif. Jika Anda hidup bersama perokok, minta orang tersebut untuk tidak merokok di dalam rumah, atau tanyakan jika ia bisa berhenti merokok sekalian.
3. Jantung
Penyakit jantung masih menduduki peringkat kematian wanita tertinggi di Amerika, namun Anda bisa mengkontrol faktor risikonya, dari tekanan darah, merokok, kolesterol tinggi, kurang gerak, dan obesitas.

Bergeraklah. Hanya dengan berlatih gerak aerobik selama 30 menit per hari bisa membantu jantung Anda tetap sehat dan menjaga berat tubuh tetap, tidak tiba-tiba naik. Berjalan mengelilingi komplek perumahan, mengendarai sepeda, berenang, atau menari di kamar bisa Anda lakukan asalkan tetap bergerak.

Ganti minyak memasak Anda. Gunakan minyak zaitun ketimbang minyak dari lemak hewani, perbanyak asupan kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan makanan laut. Pilih produk susu rendah lemak, hindari makanan yang digoreng.

Kurangi pula asupan garam. Sodium menimbulkan retensi cairan dalam tubuh dan meningkatkan tekanan darah, jadi upayakan agar asupannya tidak melebihi 2.300 mg per hari. Seperempat sendok teh garam mengandung 600 mg sodium, dan zat ini bisa bersembunyi di dalam makanan prosesan dan saus penambah rasa.

4. Tulang
Seperti pondasi rumah, tulang seringkali luput dari perhatian kecuali ada yang terasa salah. Namun studi terkini menyebutkan bahwa ada yang harus lebih diperhatikan mengenai tulang ketimbang masalah patah tulang. Logam berracun, seperti timah bisa terakumulasi di tulang kita sepanjang hidup kita, dan jika terjadi pengeroposan tulang, racun bisa terlepas ke dalam jalur darah. Wanita, terutama yang sudah menopause, lebih rentan mengalami pengeroposan tulang ketimbang pria. Riset terbaru mengatakan, bahwa timah di aliran darah bisa membantu menjelaskan terjadinya tekanan darah tinggi pada wanita di atas usia 50 tahun.

Kabar baiknya, kita juga belajar cara baru untuk tetap menjaga agar tulang tetap sehat. Di masa lalu, kita lebih banyak menekankan pentingnya asupan kalsium dan tak cukup banyak vitamin D3. Kalsium memang penting di usia remaja, saat pertumbuhan tulang. Setelah mencapi puncak pertumbuhannya, vitamin D3, bisa jadi lebih penting untuk menjaga kesehatan tulang. Yang bisa Anda lakukan;

Mendapatkan vitamin D lebih banyak. Semakin jarang kita mengurung diri dari sinar matahari, ditambah menggunakan tabir surya lebih banyak untuk melindungi kulit, semakin rentan pula kita terkena defisiensi vitamin D3. Kebanyakan manusia memerlukan setidaknya 1.000 IU per hari. Jumlah ini lebih banyak dari yang kita dapat dari makanan dan kebanyakan multivitamin. Tes darah bisa mengatakan apakah Anda mendapatkan cukup vitamin D3 atau tidak. Jika tidak, penuhilah lewat suplemen. Jangan terlalu takut untuk terkena sinar matahari sesekali. Gunakan tabir surya di bagian wajah dan tangan untuk melindungi kulit agar tidak terbakar.
 
semoga bermanfaat sumber

Mungkinkah Perjalanan Melintas Waktu

Written By kliklihat.com on Wednesday, January 30, 2013 | 10:36 AM

Mesin waktu selalu menjadi pertanyaan yang menarik untuk diungkap. Berbagai film fiksi ilmiah dibuat dengan asas teori fisika yang sebenarnya memberi titik cerah akan pertanyaan mendasar ini, "Mungkinkah manusia melakukan perjalanan melintasi waktu?" Jawabannya cukup singkat: Mungkin saja.

Bagaimana teori itu bisa dijabarkan, dan perjalanan seperti apa yang memungkinkan? Para ilmuwan telah meneliti teori relativitas Albert Einstein selama bertahun-tahun, dan menyatakan cara yang paling 'masuk akal' bagi manusia agar bisa menembus ruang dan waktu.

Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menyadari soal kecepatan cahaya. Bahwa waktu berjalan semakin lambat saat kita bisa mendekati kecepatan cahaya.

Hal ini pernah diuji oleh Paul Davies, penulis buku "How to Build a Time Machine" dengan melihat pergerakan jam dalam kereta yang melaju sangat cepat. Ternyata jarum jam bergerak lebih lambat dibandingkan jam stationer.

Kesimpulan ini pun diajukan Brian Greene, penulis buku "The Universe Elegant" yang juga seorang fisikawan di Universitas Columbia.

"Jika Anda ingin tahu seperti apa bumi satu juta tahun dari sekarang, saya akan memberitahu Anda bagaimana untuk melakukan itu," kata Greene. "Buatlah sebuah pesawat ruang angkasa yang bisa mencapai kecepatan cahaya. Lalu naik di dalamnya selama beberapa waktu, dan ayo kembali ke bumi setelah itu. Setelah melangkah keluar dari pesawat, Anda akan memiliki usia mungkin satu tahun, sementara bumi akan berusia satu juta tahun. Anda akan melakukan perjalanan ke masa depan bumi. "

Teori ini mungkin bisa lebih mudah dipahami bila Anda menonton film seri "No Ordinary Family" yang mengisahkan keluarga super dengan bakatnya masing-masing. Sang istri bisa bergerak sangat cepat seperti Flash, sehingga dalam satu episode ia bisa melangkah ke masa depan.

Namun, kecepatan cahaya bukan satu-satunya cara untuk menembus waktu. Massa juga mempengaruhi waktu.

"Waktu berjalan sedikit lebih cepat di ruang angkasa daripada yang dilakukannya di atas bumi," kata Davies. Jam kapal satelit yang mengorbit mengalami dilatasi waktu karena kedua kecepatan orbit dan jarak yang lebih besar dari pusat gravitasi bumi.


Bila perjalanan menuju masa depan sangat mungkin, bagaimana dengan kembali ke waktu masa lalu? Setidaknya ada 3 teori yang hingga saat ini masih berupa hitung-hitungan di atas kertas, belum sampai tingkat pembuktian.

 
1. Wormhole
Wormhole atau lubang cacing adalah  jalan pintas melalui ruang dan waktu.  Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu.
"Wormhole adalah seperti terowongan atau jalan pintas antara dua titik yang jauh," kata Davies, "Jadi misalnya, jika saya memiliki lubang cacing di kamar hotel saya dan saya melompat melaluinya, maka saya tidak akan keluar di Pennsylvania Avenue. Saya mungkin akan keluar dekat sisi lain dari galaksi. "

Menurut fisikawan terkemuka, Stephen Hawking, lubang cacing yang terjadi pada tingkat kuantum secara teoritis bisa memberikan pijakan untuk perjalanan waktu. Namun Hawking masih mempertanyakan, seandainya perjalanan waktu dengan wormhole sudah dilakukan, seharusnya kita saat ini bisa bertemu dengan orang-orang dari masa depan yang datang ke jaman kita sebagai wisatawan waktu.

"Sejumlah pertanyaan tentang perjalanan waktu tetap belum terjawab. Akankah ada wisatawan waktu dari masa depan yang pernah muncul untuk membantu kami keluar? Kami hanya harus menunggu dan melihat. Tetapi jika mereka datang ke sini menggunakan mesin waktu lubang cacing, kita harus membangun yang pertama," papar Hawking.

Nyatanya kisah tentang orang yang mengaku pernah naik mesin waktu belum bisa dibuktikan, dan masih berbau hoax belaka.

 
2. Dimensi keempat 
Dalam fisika, waktu digambarkan sebagai dimensi seperti panjang, lebar, dan tinggi. Contoh, ketika kita melakukan perjalanan dari rumah ke sebuah toko, itu artinya kita bepergian melalui arah dalam ruang, membuat kemajuan di semua dimensi spasial lebar-panjang, dan tinggi.
Nah, dimensi keempat adalah yang disebut sebagai ruang-waktu. "Ruang dan waktu yang kusut bersama-sama diibaratkan dengan kain empat dimensi yang disebut ruang-waktu," kata Charles Liu, seorang astrofisikawan dengan City University of New York, College of Staten Island.
Ruang-waktu, menurut Liu, dapat dianggap sebagai bagian dari spandex - serat sintetik dengn elastisitas yang luar biasa - dengan empat dimensi.

"Ketika sesuatu yang memiliki massa-Anda dan saya, obyek, planet, atau bintang-duduk di potongan empat dimensi spandex, menyebabkannya untuk membuat lesung pipi," katanya. "Lesung Itu adalah manifestasi dari ruang-waktu untuk mengakomodasi massal ini."

Singkatnya begini, lesung-pipi waktu yang dimaksud Liu adalah pembengkokan ruang-waktu. Hal ini bisa membuat obyek bergerak pada jalur melengkung.. Teori dimensi keempat ini masih ada hubungannya dengan lubang cacing atau wormhole.



3. Cosmic String 
Teori lain adalah kosmik string, yakni semacam tabung energi yang membentang di seluruh alam semesta yang terus berkembang. Daerah-daerah di sisa dari kosmos awal, diperkirakan mengandung sejumlah besar massa dan karenanya dapat menggulung ruang-waktu di sekitar mereka.
String kosmik terjadi terus berulang, tanpa akhir karena alam semesta terus berkembang. Pendekatan dua string yang bergerak sejajar (paralel) satu sama lain, akan membengkokkan ruang-waktu begitu keras hingga memungkinkan seseorang bisa membuat perjalanan waktu. Teori ini dikemukakan oleh J. Richard Gott, fisikawan dari Princeton University dan penulis “Time Travel in Einstein's Universe”.

Bagaimanapun, 3 teori di atas masih memberi kesimpulan yang sama di mata para ilmuwan. Bahwa, perjalanan waktu adalah mungkin, sepanjang manusia melompat ke masa depan dan tidak ke masa lalu.

Mengapa? Karena hukum aksi-reaksi masih berlaku di alam semesta. Suatu perbuatan di suatu waktu akan berpengaruh di masa berikutnya. Misalnya saja, seseorang bisa kembali ke masa silam lalu membunuh kakek atau neneknya, maka apa yang terjadi? Keseimbangan alam akan terganggu, demikian juga perjalanan sejarah ikut berubah. 
 
 

Peristiwa Peristiwa GHAIB di Danau Singkarak

Written By kliklihat.com on Monday, January 28, 2013 | 1:45 PM

Danau Singkarak yang berada di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat merupakan danau terluas kedua setelah Danau Toba yang ada di Pulau Sumatra. Danau ini memiliki luas 107,8 m2 dan berada di ketinggian 36,5 meter dari permukaan laut yang terletak di dua kabupaten Solok dan Tanah Datar.
Menurut cerita, danau yang juga merupakan hulu Sungai Batang Ombilin ini dahulu memang merupakan lautan luas. Namun karena terjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, air laut tersebut menyusut hingga saat ini lebih dikenal dengan Danau Singkarak.
Berbicara masalah Danau Singkarak, selalu menjadi topik pembahasan yang menarik untuk dibahas. Sebab Danau Singkarak meninggalkan banyak cerita dan pristiwa, tak jarang jika hari libur tiba Danau Singkarak selalu menjadi tujuan utama bagi para wisatawan baik local maupun wisatawan mancanegara ketika ke Sumatera Barat selalu menyempatkan diri untuk berwisata ke Danau Singkarak.
Penulis tidak akan berbicara masalah keindahan, kenyamanan dan keunikan dari Danau Singkarak yang sudah jelas tidak diragukan lagi, sehingga Danau Singkarak selalu dijadikan event Internasional Funbike Danau Singkarak.

Disini penulis akan bercerita sisi lain yang menarik dari Danau Singkarak yakni pristiwa gaib yang ada di Danau Singkarak, yang mana setiap tahunnya selalu menelan korban. Dimana menurut para warga sekitar, Danau Singkarak selalu meminta korban yang anehnya korban tersebut bukan dari warga Singkarak akan tetapi warga luar dari Singkarak.
Menurut orang tua dulu, di Danau Singkarak ada sungai yang deras sekali dan ada kehidupan gaib disana, jadi kalau lebaran bertepatan dengan hari Jumat (karena khutbah dua kali) masyarakat Singkarak pada umumnya menghindari danau tersebut. Sebab dipastikan kalau hari itu, akan terjadi sebuah pristiwa besar yang mengakibatkan korban berjatuhan.\
Kata orang pintar (dukun), jika hari lebaran bertepatan dengan hari Jumat kenapa kita harus menghindari berlayar atau beraktifitas di danau tersebut karena pada saat itu orang-orang gaib di Danau Singkarak juga melakukan pesta besar. Mereka para orang gaib tidak mau diganggu, ketika sedang melaksanakan pesta. Jadi jangan sampai ada warga yang melakukan aktifitas disana, niscaya apa yang dilakukan oleh warga pada saat itu akan terjadi musibah sebab telah mengganggu aktifitas mereka yang sedang merayakan pesta di alam gaib. 
Pernah terjadi pada tahun 80-an, dimana saat itu terjadi pristiwa tenggelamnya salah satu kapal di Danau Singkarak bertepatan dengan hari lebaran Jumat, semua penumpang yang ada di kapal tersebut meninggal. Karena kapal tersebut telah mengganggu acara pesta yang dilakukan oleh para orang gaib, namun anehnya jika didalam kapal tersebut ada warga Singkarak, maka warga itu akan selamat dan tidak ada yang tewas. Pada saat terjadi tenggelamnya pristiwa kapal itu, ada 5 orang warga Singkarak semua warga Singkarak selamat. Selamatnya para warga Singkarak di danau tersebut, menurut cerita kakek-kakek terdahulu bahwa Danau Singkarak memang tidak bisa menerima mayat dari warga Singkarak itu sendiri.
Oleh sebab itu, jika ingin berenang atau menikmati Danau Singkarak tersebut minum dulu air Danau Singkarak karena jika kita meminum air danau Singkarak sama dengan kita sudah menjadi orang Singkarak dan kita tidak akan mati di danau tersebut meski kita mengalami tenggelam atau terjatuh di danau tersebut.

Cerita lainnya, pernah juga terjadi pristiwa pada 10 tahun yang lalu, dimana saat itu persis lebaran pada hari Jumat, dimana ada sebuah travel terjun ke Danau Singkarak dan mayat penumpang di travel itu tidak ditemukan. Menurut para orang pintar itu, travel ini telah mengganggu aktifitas makhluk gaib yang pada saat itu sedang melaksanakan pesta.
Pada saat itu terjadi tawar-menawar antara orang pintar dengan pimpinan makhluk gaib, dimana masyarakat meminta agar penumpang yang tenggalam di danau tersebut segera ditemukan. Sebab kejadian travel tenggelam ini sudah mau mencapai satu bulan, tak kunjung ditemukan. 

Akhirnya terjadilah kesepakatan antara orang pinta dengan makhluk gaib dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat Singkarak. Setelah persyaratan dipenuhi, keesokan harinya jenazah korban penumpang travel mengambang dan ditemukan oleh warga.
Ntah benar atau tidak, seperti itulah dibalik cerita gaib yang ada di Danau Singkarak, hingga saat ini cerita gaib dari Danau Singkarak ini tetap diyakini oleh warga Singkarak sebagai suatu pristiwa yang harus dihindari ketika lebaran terjadi pada hari Jumat. Salam (****)


Asal Usul Sungai Ombilin Dan Danau Singkarak PART II ( SUMBAR )

“Sudah, bu”, jawab Indra sambil meletakkan ijuk itu didepan ibunya. “tapi bu, aku sudah berusaha mencucinya berkali-kali, bahkan aku menggosoknya dengan campuran pasir tapi masih tetap berwarna hitam”, sanggah Indra.


dan artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya Asal Usul Sungai Ombilin dan Danau Singkarak

“Cuci lagi ijuk itu kelaut”, kata ayahnya.


Dengan langkah sempoyongan Indra kembali kelaut ia terus berusaha mencuci dan menggosok ijuk itu hingga berkali-kali tetapi tetap saja berwarna hitam. Rupanya Indra yang masih anak-anak tidak tahu kalau ijuk yang hitam itu tidak akan pernah berobah menjadi putih.


Menjelang senja Indra kembali kegubuk, ketika hendak masuk keruang tengah ia tidak lagi melihat kedua orang tuanya duduk-duduk, dengan pelan-pelan ia menuju keruang dapur dia melihat kedua orang tuanya tertidur pulas dan disamping mereka berserakan piring-piring kotor, bakul nasi, dan bakul pangek yang telah kosong. 


Hanya kuah dan beberapa cuil daging pensi yang tersisa. Alangkah sedihnya hati Indra menyaksikan semua itu. Kini ia menyadari bahwa kedua orang tuanya telah menipu dan membohonginya. Ia pun kembali keluar dari gubuk dengan sambil mengusap air mata yang menetes di pipinya. Saat berada diluar gubuk, ia langsung menangkap ayam kesayangannya, si Taduang. Kemudian ia duduk diatas batu disamping gubuknya sambil mengusap-usap bulu si Taduang.

“Taduang, rupanya ayah dan ibuku telah menipuku, untuk apa lagi aku tinggal bersama mereka disini, kalau mereka sudah tidak menyayangi aku lagi”, kata Indra kepada ayam nya.


Mendengar pernyataan itu ayam nya berkokok beberapa kali pertanda bahwa ia mengerti apa yang diucapkan oleh tuannya si Indra. Si Taduang mengepak-ngepak sayapnya, Indra pun mengerti bahwa sayapnya itu mengajaknya pergi meninggalkan kampung itu. Indra pun berpegangan pada kaki si Taduang, Saat tubuh si Indra terangkat, anehnya semakin tinggi ia terbang batu itu semakin membesar. Akirnya si Taduang sudah tidak kuat untuk menahan batu tersebut, akirnya si Indra menyentakkan kakinya pada batu itu, sehingga batu itu meleset jatu kebumi dan menghantam salah satu bukit yang ada disekitar lautan.

 Hantaman itu membentuk sebuah lubang yang memanjang, dengan cepat air laut pun cepat mengalir kearah lubang itu dan menembus bukit sehingga membentuk aliran sungai.

Khabarnya itulah menjadi asal mula sungai Batang Ombilin yang bermuara kedaerah Riau, semakin lama air laut itu semakin menyusut sehingga lautan itu berubah menjadi danau singkarak yang hingga kini menjadi kebanggaan masyarakat Solok. Sementara Indra yang diterbangkan oleh ayam kesayangannya si Taduang hingga kini tidak tahu keberadaannya.


Source :
http://lover.putchoice.com

Asal Usul Sungai Ombilin dan Danau Singkarak PART I (SUMBAR)

Disebuah kampung di daerah Sumatera Barat, hiduplah keluarga pak Buyung, ia tinggal disebuah gubuk dipinggir laut dengan istri dan seorang anaknya yang masih kecil bernama Indra. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, pak Buyung bersama istrinya mengumpulkan hasil-hasil hutan dan menangkap ikan dilaut. Setiap pagi ia pergi kebukut Junjung Sirih untuk mencari manau, rotan dan damar untuk dijual kepasar, jika musim hujan tiba mereka pergi kelaut untuk memancing ikan dengan menggunakan bubu atau jala.

Dan sebelum kliklihat.com melanjutkan cerita asal usul Sungai Ombilin dan Danau Singkarak ini sebelumnya kliklihat.com juga membuat artikel tentang Asal Usul Danau Maninjau Part I Dan Part II silahkan anda ketik ppada link Tersebut .

Setelah Indra berumur sepuluh tahun maka Indra sering membantu ibunya atau orang tuanya kehutan maupun kelaut. Indra sangat rajin tetapi Indra makannya sangat banyak sampai-sampai nasi habis setengah bakul dengan lauk beberapa piring.

Pada suatu saat musim paceklik tiba baik hutan maupun hasil laut sangat sulit diperoleh, untuk itu mereka hemat terutama menahan selera makan. Jika tidak ada nasi ia memakan ubi atau pun talas.

Cukup lama musim paceklik berlangsung sehingga mereka semakin kesulitan untuk mendapatkan makanan, akhirnya mereka hanya mementingkan dirinya masing-masing.

Sudah beberapa hari keluarga pak Buyung makan ubi bakar, tentu itu tidak mengenyangkan perut si Indra. Suatu hari si Indra menangis minta makanan kepada kedua orang tuanya. Ayahnya hanya menjawab kalau kamu lapar carilah sendiri makanan kehutan atau kelaut, sana!! terus jawaban itu disanggah istrinya bukankan anak kita masih kecil tentu ia belum bisa mencari makanan sendiri. Tapi ayahnya menjawab bukankah Indra yang lebih banyak makannya. Mendengar bantahan pak Buyung sang istri pun diam, ia membujuk Indra agar pergi sendiri kebukit Junjung Sirih untuk mencari hasil hutan. Sebelum berangkat kehutan Indra terlebih dahulu memberi makan seekor ayam piaraannya yang bernama Taduang. Si Taduang seekor ayam yang pandai, setiap si Indra pulang ia selalu berkokok, menyambut kedatangan tuannya.

Indra pulang dari hutan tanpa membawa hasil, esoknya ayahnya memerintahkan pergi kelaut untuk memancing ikan. Saat Indra pergi kelaut, ayah dan ibunya tidur-tiduran di gubuk. Tampaknya, mereka sudah putus asa menghadapi kesulitan hidup, keadaan demikian berlangsung selama sebulan, sehingga Indra merasa tubuhnya sangat lelah dan berniat untuk istirahat beberapa hari.

Pada suatu saat Indra berkata pada ayahnya

“ayah badanku terasa sangat letih, bolehkah saya istirahat beberapa hari?”

Tapi ayahnya menjawab

“kamu tidak boleh beristirahat, besok kamu harus kembali kelaut!”

Ia tidak ingin membantah perintah ayahnya, esoknya ia kembali kelaut dengan lelahnya, terus ibunya tidak tahan melihat Indra kelaut dengan badan yang lelah, akhirnya Indra diikutinya dari belakang, tapi ia menuju ke sebuah tanjung. Agak jauh dari tempat Indra memancing ikan. Sementara ayahnya pergi kehutan.

Siangnya pak Buyung pulang dari hutan membawa seikat ijuk sesampainya dirumah ia melihat istrinya sedang membersihkan pensi. Setelah membersihkan pensi itu sang istri pun segera membuatkan bumbu dan memasak nya. Tak lama kemudian aroma masakan pangek pun tercium oleh pak Buyung.

“Bu apakah pangek ini cukup kita makan bertiga?

“Cukup” jawab istrinya.

“Apakah ibu lupa kalau Indra makannya banyak tentu pangek ini tidak cukup ia makan sendiri, bagaimana kalau kita makan secara diam-diam selagi si Indra masih berada dilaut”

“Sebentar lagi kan ia pulang” kata istrinya.

“Jika si Taduang berkokok berarti si Indra sudah pulang kata pak Buyung.

Sang istri mengangguk-angguk mendengar jawaban suami nya, namun baru makan beberapa suap akhir nya si Indra pulang dari laut sang ayah dan ibu mendengar kokokan si Taduang ia langsung berhenti makan dengan mencuci tangan sebelumnya, setelah itu ia cepat-cepat menyembunyikan nasi dan pangek kekolong tempat tidur itu.

“Hai Indra mana ikan yang kamu peroleh”. kata ayahnya.

“Maaf ayah hari ini aku tidak memperoleh ikan”. jawab Indra dengan wajah kusut.

“mengapa kamu pulang kalau belum memperoleh ikan”, tanya ayahnya.

“Maaf ayah saya sangat letih dan lapar”, jawab Indra.

“Apa yang akan kamu makan jika tidak memperoleh ikan”, kata ayahnya.

“Saya sudah berusaha ayah tapi tidak berhasil”, jawab Indra.

“Ayah, ibu, adakah sesuatu yang bisa saya makan”, tanya Indra.

“Tidak! hari ini tidak ada makanan untuk anak pemalas seperti kamu”, kata ayahnya.

“Tapi saya lapar”, kata Indra.

Baiklah kamu boleh makan tapi dengan satu syarat kamu harus mencuci ijuk ini sampai putih, Indra langsung pergi mencuci ijuk tersebut karena ingin mendapatkan makanan dari kedua orang tuanya, Ketika Indra kelaut kedua orang tuanya melanjutkan makan nasi dan pangek. Selesai makan ia kembali menyembunyikan makanan yang masih tersisa dibawah tempat tidur. Kemudian si Indra datang ketika masuk kedalam gubuk, Indra melihat kedua orang tuanya masih duduk bersantai.

“Bagaimana ijuk itu sudah bersih kamu cuci?”, tanya ibunya.


bersambung .... part II 


Asal Usul Danau Maninjau Part II ( SUMBAR )

Written By kliklihat.com on Sunday, January 27, 2013 | 2:06 PM

“Soal kaki terkilir dan kaki patah, kalah ataupun menang dalam gelanggan itu hal biasa. Memang begitu kalau bertarung,” ujar Datuk Limbatang.
“Tapi, Engku! Anak Engku telah mempermalukanku di depan orang banyak,” sambut Kukuban.
“Aku kira Giran tidak bermaksud mempermalukan saudaranya sendiri,” kata Datuk Limbatang.
“Ah, itu kata Engku, karena ingin membela anak sendiri! Di mana keadilan Engku sebagai pemimpin adat?” bantah Kukuban sambil menghempaskan tangannya ke lantai.
 

Semua yang ada dalam pertemuan itu terdiam. Kedelapan saudaranya tak satu pun yang berani angkat bicara. Suasana pun menjadi hening dan tegang. Kecuali Datuk Limbatang, yang terlihat tenang.
“Maaf, Anakku! Aku tidak membela siapa pun. Aku hanya mengatakan kebenaran. Keadilan harus didasarkan pada kebenaran,” ujar Datuk Limbatang.
“Kebenaran apalagi yang Engku maksud. Bukankah Giran telah nyata-nyata mencoreng mukaku di tengah keramaian?”
“Ketahuilah, Anakku! Menurut kesaksian banyak orang yang melihat peristiwa itu, kamu sendiri yang menyerang Giran yang terdesak dengan sebuah tendangan keras, lalu ditangkis oleh Giran. Tangkisan itulah yang membuat kakimu patah. Apakah menurutmu menangkis serangan itu perbuatan curang dan salah?” tanya Datuk Limbatang.

Kukuban hanya terdiam mendengar pertanyaan itu. Walaupun dalam hatinya mengakui bahwa apa yang dikatakan Datuk Limbatang adalah benar, tetapi karena hatinya sudah diselimuti perasaan dendam, ia tetap tidak mau menerimanya.
“Terserah Engku kalau tetap mau membela anak sendiri. Tapi, Sani adalah adik kami. Aku tidak akan menikahkan Sani dengan anak Engku,” kata Kukuban dengan ketus.
“Baiklah, Anakku! Aku juga tidak akan memaksamu. Tapi, kami berharap semoga suatu hari nanti keputusan ini dapat berubah,” kata Datuk Limbatang seraya berpamitan pulang ke rumah bersama istrinya.

Rupanya, Siti Rasani yang berada di dalam kamar mendengar semua pembicaraan mereka. Ia sangat bersedih mendengar putusan kakak sulungnya itu. Baginya, Giran adalah calon suami yang ia idam-idamkan selama ini. Sejak kejadian itu, Sani selalu terlihat murung. Hampir setiap hari ia duduk termenung memikirkan jalah keluar bagi masalah yang dihadapinya. Begitupula si Giran, memikirkan hal yang sama. Berhari-hari kedua pasangan kekasih itu berpikir, namun belum juga menemukan jalan keluar. Akhirnya, keduanya pun sepakat bertemu di tempat biasanya, yakni di sebuah ladang di tepi sungai, untuk merundingkan masalah yang sedang mereka hadapi.

“Apa yang harus kita lakukan, Dik?” tanya Giran.
“Entahlah, Bang! Adik juga tidak tahu harus berbuat apa. Semua keputusan dalam keluarga Adik ada di tangan Bang Kukuban. Sementara dia sangat benci dan dendam kepada Abang,” jawab Sani sambil menghela nafas panjang.
Beberapa lama mereka berunding di tepi sungai itu, namun belum juga menemukan jalan keluar. Dengan perasaan kalut, Sani beranjak dari tempat duduknya. Tiba-tiba sepotong ranting berduri tersangkut pada sarungnya.
“Aduh, sarungku sobek!” teriak Sani kaget.
“Wah, sepertinya pahamu tergores duri. Duduklah Adik, Abang akan mengobati lukamu itu!” ujar Giran.
Giran pun segera mencari daun obat-obatan di sekitarnya dan meramunya. Setelah itu, ia membersihkan darah yang keluar dari paha Sani, lalu mengobati lukanya. Pada saat itulah, tiba-tiba puluhan orang keluar dari balik pepohonan dan segera mengurung keduanya. Mereka adalah Bujang Sembilan bersama beberapa warga lainnya.
“Hei, rupanya kalian di sini!” seru Kukuban.
Giran dan Sani pun tidak tahu harus berbuat apa. Keduanya benar-benar tidak menyangka jika ada puluhan orang sedang mengintai gerak-gerik mereka.
“Tangkap mereka! Kita bawa mereka ke sidang adat!” perintah Kukuban.
“Ampun, Bang! Kami tidak melakukan apa-apa. Saya hanya mengobati luka Sani yang terkena duri,” kata Giran.

“Dasar pembohong! Aku melihat sendiri kamu mengusap-usap paha adikku!” bentak Kukuban.
“Iya benar! Kalian telah melakukan perbuatan terlarang. Kalian harus dibawa ke sidang adat untuk dihukum,” sambung seorang warga.
Akhirnya, Giran dan Sani digiring ke kampung menuju ke ruang persidangan. Kukuban bersama kedelapan saudaranya dan beberapa warga lainnya memberi kesaksian bahwa mereka melihat sendiri perbuatan terlarang yang dilakukan oleh Giran dan Sani. Meskipun Giran dan Sani telah melakukan pembelaan dan dibantu oleh Datuk Limbatang, namun persidangan memutuskan bahwa keduanya bersalah telah melanggar adat yang berlaku di kampung itu. Perbuatan mereka sangat memalukan dan dapat membawa sial. Maka sebagai hukumannya, keduanya harus dibuang ke kawah Gunung Tinjau agar kampung tersebut terhindar dari malapetaka.

 
Keputusan itu pun diumumkan ke seluruh penjuru kampung di sekitar Gunung Tinjau. Setelah itu, Giran dan Sani diarak menuju ke puncak Gunung Tinjau dengan tangan terikat di belakang. Sesampainya di pinggir kawah, mata mereka ditutup dengan kain hitam. Sebelum hukuman dilaksanakan, mereka diberi kesempatan untuk berbicara.
“Wahai kalian semua, ketahuilah! Kami tidak melakukan perbuatan terlarang apa pun. Karena itu, kami yakin tidak bersalah,” ucap Giran.
Setelah itu, Giran menengadahkan kedua tanganya ke langit sambil berdoa.
“Ya Tuhan! Mohon dengar dan kabulkan doa kami. Jika kami memang benar-benar bersalah, hancurkanlah tubuh kami di dalam air kawah gunung yang panas ini. Akan tetapi, jika kami tidak bersalah, letuskanlah gunung ini dan kutuk Bujang Sembilan menjadi ikan!”
Usai memanjatkan doa, Giran dan Sani segera melompat ke dalam kawah. Keduanya pun tenggelam di dalam air kawah. Sebagian orang yang menyaksikan peristiwa itu diliputi oleh rasa tegang dan cemas. Jika Giran benar-benar tidak bersalah dan doanya dikabulkan, maka mereka semua akan binasa. 

Ternyata benar. Permohonan Giran dikabulkan oleh Tuhan. Beberapa saat berselang, gunung itu tiba-tiba bergetar dan diikuti letusan yang sangat keras. Lahar panas pun menyembur keluar dari dalam kawah, mengalir menuju ke perkampungan dan menghancurkan semua yang dilewatinya. Semua orang berusaha untuk menyelamatkan diri. Namun, naas nasib mereka. Letusan Gunung Tinjau semakin dahsyat hingga gunung itu luluh lantak. Tak seorang pun yang selamat. Bujang Sembilan pun menjelma menjadi ikan.
Demikian cerita Asal Usul Danau Maninjau dari Agam, Sumatra Barat, Indonesia. Konon, letusan Gunung Tinjau itu menyisakan kawah yang luas dan lama-kelamaan berubah menjadi danau. Oleh masyarakat sekitar, nama gunung itu kemudian diabadikan menjadi nama danau, yakni Danau Maninjau. Sementara nama-nama tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu diabadikan menjadi nama nagari di sekitar Danau Maninjau, seperti Tanjung Sani, Sikudun, Bayua, Koto Malintang, Koto Kaciak, Sigalapuang, Balok, Kukuban, dan Sungai Batang.

Cerita di atas termasuk kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pesan moral yang dapat dipetik, yaitu akibat buruk yang ditimbulkan oleh sifat dendam. Dendam telah menjadikan Kukuban tega menfitnah Giran dan Sani telah melakukan perbuatan terlarang. 

Dari hal ini dapat dipetik sebuah pelajaran bahwa sifat dendam dapat mendorong seseorang berbuat aniaya terhadap orang lain, demi membalaskan dendamnya. Dalam kehidupan orang Melayu, sifat dendam ini sangat dipantangkan. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:
siapa tak tahu kesalahan sendiri,
lambat laun hidupnya keji
kalau suka berdendam kesumat,
alamat hidup akan melarat




Sumber: Buku Cerita Rakyat

Asal Usul Danau Maninjau Part I ( SUMBAR )

Danau Maninjau adalah sebuah danau vulkanik yang terletak di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau dengan luas sekitar 99,5 km2 dengan kedalaman mencapai 495 meter ini merupakan danau terluas kesebelas di Indonesia, dan terluas kedua di Sumatra Barat. Menurut cerita, Danau Maninjau pada awalnya merupakan gunung berapi yang di puncaknya terdapat sebuah kawah yang luas. Oleh karena ulah manusia, gunung berapi itu meletus dan membentuk sebuah danau yang luas. Apa gerangan yang menyebabkan gunung berapi itu meletus dan berubah menjadi danau? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Asal Usul Danau Maninjau berikut ini!

Alkisah, di sebuah daerah di Sumatra Barat ada sebuah gunung berapi yang amat tinggi bernama Gunung Tinjau. Di puncaknya terdapat sebuah kawah yang luas, dan di kakinya terdapat beberapa perkampungan. Penduduknya hidup makmur dan sejahtera, karena mereka sangat rajin bertani. Di samping itu, tanah yang ada di sekitar Gunung Tinjau amat subur, karena sering mendapat pupuk alami berupa abu gunung.

Di salah satu perkampungan di kaki Gunung Tinjau itu tinggal sepuluh orang bersaudara yang terdiri dari sembilan lelaki dan seorang perempuan. Penduduk sekitar biasa memanggil mereka Bujang Sembilan. Kesepuluh orang bersaudara tersebut adalah Kukuban, Kudun, Bayua, Malintang, Galapuang, Balok, Batang, Bayang, dan lelaki termuda bernama Kaciak. Sementara adik mereka yang paling bungsu adalah seorang perempuan bernama Siti Rasani, akrab dipanggil Sani. Kedua orangtua mereka sudah lama meninggal, sehingga Kukuban sebagai anak sulung menjadi kepala rumah tangga. Semua keputusan ada di tangannya.

Kesepuluh bersaudara tersebut tinggal di sebuah rumah peninggalan kedua orangtua mereka. Untuk memenuhi kebutuhannya, mereka menggarap lahan pertanian yang cukup luas warisan kedua orangtua mereka. Mereka sangat terampil bertani, karena mereka rajin membantu ayah dan ibunya ketika keduanya masih hidup. Di samping itu, mereka juga dibimbing oleh paman mereka yang bernama Datuk Limbatang, yang akrab mereka panggil Engku.

Datuk Limbatang adalah seorang mamak di kampung itu dan mempunyai seorang putra yang bernama Giran. Sebagai mamak, Datuk Limbatang memiliki tanggungjawab besar untuk mendidik dan memerhatikan kehidupan warganya, termasuk kesepuluh orang kemenakannya tersebut. Untuk itu, setiap dua hari sekali, ia berkunjung ke rumah Kukuban bersaudara untuk mengajari mereka keterampilan bertani dan berbagai tata cara adat daerah itu. Tak jarang pula Datuk Limbatang mengajak istri dan putranya ikut serta bersamanya.

Pada suatu hari, ketika Datuk Limbatang bersama istri dan Giran berkunjung ke rumah Bujang Sembilan, secara tidak sengaja Sani saling berpandangan dengan Giran. Rupanya, kedua pemuda dan gadis itu sama-sama menaruh hati. Giran pun mengajak Sani untuk bertemu di sebuah ladang di pinggir sungai. Dengan hati berdebar, Giran pun mengungkapkan perasaannya kepada Sani.

“Sudah lama merendam selasih
Barulah kini mau mengembang
Sudah lama kupendam kasih
Barulah kini bertemu pandang”
“Telah lama orang menekat
Membuat baju kebaya lebar
Sudah lama abang terpikat
Hendak bertemu dada berdebar”
“Rupa elok perangaipun cantik
Hidupnya suka berbuat baik
Orang memuji hilir dan mudik
Siapa melihat hati tertarik”
“Dik, Sani! Wajahmu cantik nan elok, perangai baik nan berhati lembut. Maukah engkau menjadi kekasih Abang?” tanya Giran.

Pertanyaan itu membuat jantung Sani berdetak kencang. Dalam hatinya, ia juga suka kepada Giran. Maka ia pun membalasnya dengan untaian pantun.
“Buah nangka dari seberang
Sedap sekali dibuat sayur
Sudah lama ku nanti abang
Barulah kini dapat menegur”
“Jika roboh kota Melaka
Papan di Jawa saya tegakkan
Jika sungguh Kanda berkata
Badan dan nyawa saya serahkan”
Alangkah senang hati Giran mendengar jawaban dari Sani. Ia benar-benar merasa bahagia karena cintahnya bersambut.

Maka sejak itu, Giran dan Sani menjalin hubungan kasih. Pada mulanya, keduanya berniat untuk menyembunyikan hubungan mereka. Namun karena khawatir akan menimbulkan fitnah, akhirnya keduanya pun berterus terang kepada keluarga mereka masing-masing. Mengetahui hal itu, keluarga Giran dan Sani pun merasa senang dan bahagia, karenahal tersebut dapat mempererat hubungan kekeluargaan mereka. Sejak menjalin hubungan dengan Sani, Giran seringkali berkunjung ke rumah Bujang Sembilan. Bahkan, ia sering membantu Bujang Sembilan bekerja di sawah.

Ketika musim panen tiba, semua penduduk kampung memperoleh hasil yang melimpah. Untuk merayakan keberhasilan tersebut, para pemuka adat dan seluruh penduduk bersepakat untuk mengadakan gelanggang perhelatan, yaitu adu ketangkasan bermain silat. Para pemuda kampung menyambut gembira acara tersebut. Dengan semangat berapi-api, mereka segera mendaftarkan diri kepada panitia acara. Tidak ketinggalan pula Kukuban dan Giran turut ambil bagian dalam acara tersebut.
Pada hari yang telah ditentukan, seluruh peserta berkumpul di sebuah tanah lapang. Sorak sorai penonton pun terdengar mendukung jagoannya masing-masing. Beberapa saat kemudian, panitia segera memukul gong pertanda acara dimulai. Rupanya, Kukuban mendapat giliran pertama tampil bersama seorang lawannya dari dusun tetangga. Tampak keduanya saling berhadap-hadapan di tengah arena untuk saling adu ketangkasan. Siapa pun yang menang dalam pertarungan itu, maka dia akan melawan peserta berikutnya. Ternyata, Kukuban berhasil mengalahkan lawannya. Setelah itu, peserta berikutnya satu per satu masuk ke arena gelanggang perhelatan untuk melawan Kukuban, namun belum seorang pun yang mampu mengalahkannya. Masih tersisa satu peserta lagi yang belum maju, yakni si Giran. Kini, Kukuban menghadapi lawan yang seimbang.

“Hai, Giran! Majulah kalau berani!” tantang Kukuban.
“Baiklah, Bang! Bersiap-siaplah menerima seranganku!” jawab Giran dan langsung menyerang Kukuban.
Maka terjadilah pertarungan sengit antara Giran dan Kukuban. Mulanya, Giran melakukan serangan secara bertubi-tubi ke arah Kububan, namun semua serangannya mampu dielakkan oleh Kukubun. Beberapa saat kemudian, keadaan jadi terbalik. Kukuban yang balik menyerang. Ia terus menyerang Giran dengan jurus-jurus andalannya secara bertubi-tubi. Giran pun terdesak dan kesulitan menghindari serangannya. Pada saat yang tepat, Kukuban melayangkan sebuah tendangan keras kaki kirinya ke arah Giran. Giran yang tidak mampu lagi menghindar, terpaksa menangkisnya dengan kedua tangannya.

“Aduh, sakit…! Kakiku patah!” pekik Kukuban dan langsung berguling di tanah sambil menjerit kesakitan.
Rupanya, tangkisan Giran itu membuat kaki kirinya patah. Ia pun tidak mampu lagi melanjutkan pertandingan dan dinyatakan kalah dalam gelanggang tersebut. Sejak itu, Kukuban merasa kesal dan dendam terhadap Giran karena merasa telah dipermalukan di depan umum. Namun, dendam tersebut dipendamnya dalam hati.

Beberapa bulan kemudian, dendam Kukuban yang dipendam dalam hati itu akhirnya terungkap juga. Hal itu bermula ketika suatu malam, yakni ketika cahaya purnama menerangi perkampungan sekitar Gunung Tinjau, Datuk Limbatang bersama istrinya berkunjung ke rumah Bujang Sembilan. Kedatangan orangtua Giran tersebut bukan untuk mengajari mereka cara bercocok tanam atau tata cara adat, melainkan ingin menyampaikan pinangan Giran kepada Sani.
“Maaf, Bujang Sembilan! Maksud kedatangan kami kemari ingin lebih mempererat hubungan kekeluargaan kita,” ungkap Datuk Limbatang.
“Apa maksud, Engku?” tanya si Kudun bingung.
“Iya, Engku! Bukankah hubungan kekeluargaan kita selama ini baik-baik saja?” sambung Kaciak.
“Memang benar yang kamu katakan itu, Anakku,” jawab Datuk Limbatang yang sudah menganggap Bujang Sembilan seperti anaknya sendiri.

“Begini, Anak-anakku! Untuk semakin mengeratkan hubungan keluarga kita, kami bermaksud menikahkan Giran dengan adik bungsu kalian, Siti Rasani,” ungkap Datuk Limbatang.
“Pada dasarnya, kami juga merasakan hal yang sama, Engku! Kami merasa senang jika Giran menikah dengan adik kami. Giran adalah pemuda yang baik dan rajin,” sambut si Kudun.
Namun, baru saja kalimat itu lepas dari mulut si Kudun, tiba-tiba terdengar suara bentakan yang sangat keras dari Kukuban.

“Tidak! Aku tidak setuju dengan pernikahan mereka! Aku tahu siapa Giran,” seru Kukuban dengan wajah memerah.
“Dia pemuda sombong, tidak tahu sopan santun dan kurang ajar. Dia tidak pantas menjadi suami Sani,” tambahnya.

“Mengapa kamu berkata begitu, Anakku? Adakah perkataan atau perilakunya yang pernah menyinggung perasaanmu?” tanya Datuk Limbatang dengan tenang.
“Ada, Engku! Masih ingatkah tindakan Giran terhadapku di gelanggang perhelatan beberapa bulan yang lalu? Dia telah mematahkan kaki kiriku dan sampai sekarang masih ada bekasnya,” jawab Kukuban sambil menyingsingkan celana panjangnya untuk memperlihatkan bekas kakinya yang patah.
“Oooh, itu!” jawab Datuk Limbatang singkat sambil tersenyum.


SEMOGA BERMANFAAT 
 
Support : Creating Website | KLIKLIHAT | KLIKLIHAT
Copyright © 2011. noname - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by MASKOLIS
Proudly powered by Blogger