Besar Kecil Normal Bagikan 0 Petugas Pantai Pangandaran Awasi Gelombang Lau

ciamis - Puluhan petugas penyelamat pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diterjunkan untuk melakukan pemantauan gelombang laut menyusul gempa 7,1 skala richter yang
berpusat di Barat Daya Cilacap, Jawa Tengah dini hari tadi.

Sebelumnya, sesaat setelah gempa, ribuan masyarakat bersama para wisatawan panik. Mereka diungsikan ke masjid dan tempat yang lebih aman. “Pemantauan ini akan kami lakukan sampai sore nanti,” ujar Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pangandaran Asep Udel, Senin (4/4).

Menurut dia, pemantauan gelombang ini untuk memudahkan proses evakuasi dan mencegah terjadinya korban jiwa bila terjadi gempa susulan dan tsunami. Hal itu juga untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan wisatawan tentang kondisi laut agar tidak terjadi kepanikan.

Asep menambahkan, berdasarkan pengalamannya pada 2007 lalu, sebelum terjadinya tsunami di Pangandaran, gelombang laut terlebih dahulu surut sekitar 5-7 menit. “Atas pengalaman itu makanya kami terus melakukan pemantauan air laut,” ujarnya.

Kondisi di Pangandaran, lanjut Asep, saat ini kembali normal. Para nelayan pun kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Begitu juga dengan wisatawan, bahkan ada di antara mereka yang kembali menikmati liburannya dengan berenang di bibir pantai.

Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Garut Lukman Nurhakim. Menurut dia, para nelayan masih terus melakukan pemantauan gelombang laut di pantai Santolo, Kecamatan Cikelet. “Kami juga terus mengikuti berita takut ada gempa susulan,” ujarnya.

Meski demikian, Lukman mengatakan, saat ini para nelayan dapat menjalankan aktivitasnya kembali. “Sebelumnya kami semua panik dan mengungsi, karena masih trauma dengan gempa Tasikmalaya yang terjadi pada 2009 lalu,” ujarnya.

Sampai berita ini ditulis, belum ada laporan kerusakan infrastruktur atau pun bangunan lainnya akibat gempa yang berpusat di Cilacap. “Laporan yang masuk baru warga panik saja, kerusakan belum ada,” ujar Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Garut Dikdik Hendrajaya.