Latest Post
Showing posts with label tugas akhir kuliah. Show all posts
Showing posts with label tugas akhir kuliah. Show all posts

13 Jurusan Kuliah Dengan Prospek Gaji Besar

Written By kliklihat.com on Friday, December 30, 2011 | 10:00 AM


Kuliah memiliki banyak tujuan. Ada yang ingin mencari ilmu setinggi mungkin, agar punya gelar, atau untuk menaikkan posisi tawar saat mencari kerja. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua jurusan yang ada di bangku kuliah membuat ‘nilai’ pencari kerja meningkat?

Bahwa tidak semua jurusan mampu ‘membayar’ kembali saat lulus, seperti daftar yang dibuat oleh PayScale. Situs ini memaparkan jurusan yang lulusannya digaji dengan nilai paling tinggi di Amerika Serikat.

Uniknya, jurusan kedokteran tidak masuk dalam daftar 13 besar. Begitu juga dengan ilmu sosial, tidak ada yang masuk dalam daftar ini. Lantas, jurusan apa saja yang paling menghasilkan gaji tinggi? Berikut pemaparannya.

1. Jurusan Teknik Perminyakan

Lulusan jurusan ini yang memiliki pengalaman kerja dua tahun (atau disebut PayScale sebagai pemula), rata-rata dibayar USD97.900 atau setara dengan Rp828,9 juta per tahun. Sementara yang sudah pengalaman selama 15 tahun (mid-career), dibayar USD155 ribu atau setara dengan Rp1,3 miliar per tahun.

2. Jurusan Teknik Kimia

Tingkat pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD64.500 atau setara dengan Rp546 juta per tahun. Sementara mid-carrer rata-rata dibayar USD109 ribu atau setara dengan Rp922,9 juta per tahun.

3. Teknik Listrik

Lulusan teknik listrik yang pemula rata-rata dibayar USD61.300 atau setara dengan Rp519 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD103 ribu atau setara dengan Rp872,1 juta per tahun.

4. Material Science

Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.400 atau setara dengan Rp511,4 juta per tahun (untuk pemula) dan USD103 ribu (Rp872 juta) per tahun untuk tingkat mid-career.

5. Teknik Penerbangan
Lulusan jurusan ini dibayar rata-rata USD60.700 atau setara dengan Rp513,9 juta per tahun (untuk pemula) dan USD102 ribu atau setara dengan Rp863,6 juta per tahun (untuk mid-career).

6. Teknik Komputer
Untuk lulusan pemula, rata-rata dibayar USD61.800 atau setara dengan Rp523,3 juta per tahun. Sementara yang mid-career dibayar USD101 ribu atau setara dengan Rp855,2 juta per tahun.

7. Ilmu Fisika
Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD49.800 (Rp421,6 juta) per tahun sementara untuk yang mid-career dibayar USD101 ribu (Rp855,2 juta) per tahun.

8. Matematika Terapan
Lulusan jurusan ini rata-rata dibayar USD52.600 (Rp445,4 juta) per tahun untuk pemula. Sementara untuk mid-career rata-rata dibayar USD98.600 (Rp834,8 juta) per tahun.

9. Ilmu Komputer
Untuk pemula lulusan jurusan ini, rata-rata dibayar USD56.600 (Rp479,3 juta) per tahun. Sementara yang mid-career rata-rata dibayar USD97.900 (Rp829 juta) per tahun.

10. Teknik Nuklir

Lulusan pemula rata-rata dibayar USD65.100 (Rp551,2 juta) per tahun. Sementara untuk yang mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828,1 juta) per tahun.

11. Teknik Biomedical

Lulusan jurusan ini yang pemula rata-rata dibayar USD53.800 (Rp455,5 juta) per tahun. Sementara mid-career rata-rata dibayar USD97.800 (Rp828 juta).

12. Ekonomi

Untuk pemula, rata-rata dibayar USD47.300 (Rp400 juta lebih) sementara yang mid-career dibayar USD94.700 (Rp801 juta lebih) per tahun.

13. Teknik Mesin
Lulusan pemula jurusan ini rata-rata dibayar USD58.400 (Rp494 juta lebih) per tahun sementara yang mid-career dibayar USD94.500 (Rp800 juta lebih) per tahun.[beritaunik.net]



Tips Cinta | Tahukah Anda | Mistery | Download |

STUDI KELAYAKAN BISNIS (LOUNDRY)

Written By kliklihat.com on Wednesday, June 8, 2011 | 2:53 PM

Program Pascasarjana

STUDI KELAYAKAN BISNIS (LOUNDRY)
Add caption


B2B adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry atau mencuci pakaian. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian, dan menyetrika pakaian. Usaha laundry ini memiliki keunikan dibandingkan usaha sejenis yang telah banyak ada. Keunikan yang ditawarkan dari laundry ini akan menjadi suatu keuntungan kompetitif, dimana proses mencuci yang digunkan adalah dengan tenaga manusia atau dengan menggunakan tangan, tidak dengan mesin seperti kebanyakan laundry lain. Keuntungan kompetitif dari laundry ini juga dijadikan strategi untuk menarik pelanggan karena kualitas pencucian baju dengan tangan lebih baik dibandingkan dengan mengggunakan mesin cuci. Mencuci dengan tangan diyakini akan menghasilkan hasil cucian yang lebih bersih dan tidak membuat pakaian rusak yang kadang terjadi bila pakaian dicuci dengan menggunakan mesin. Usaha ini dibuat karena melihat besarnya peluang usaha dalam bidang jasa ini.
Konsumennya pun boleh dibilang cukup besar karena target market yang disasar adalah mahasiswa, pelajar dan karyawan ataupun pekerja yang memiliki banyak aktifitas sehingga tidak memiliki waktu untuk mencuci sendiri pakaiannya. Sebagai rencana pengembangan jasa laundry, maka kegiatan marketing sangat perlu direncanakan dengan baik agar menjadi efektif dan efisien. Perencanaan ini mengupayakan agar jasa pencucian pakaian (laundry) yang ditawarkan itu dapat diterima pasar. Brand awareness merupakan salah satu elemen yang perlu dibangun untuk menciptakan kesadaran konsumen akan jasa laundry yang ditawarkan. Jadi marketing plan ini akan menentukan kesuksesan jasa yang dijual.

2.0 Situation Analysis
Usaha laundry ini akan mulai dibuka pada awal tahun 2010. Kegiatan promosi akan menjadi salah satu kunci untuk mengenalkan usaha pada konsumen. Promosi akan dilakukan dengan menyebarkan selebaran-selebaran yang berisikan promosi dan informasi tentang usaha laundry ini di sekitar lokasi usaha laundry, promosi melalui poster yang ditempel di kampus-kampus dan sekolah-sekolah, promosi lewat radio dan surat kabar lokal, dan beberapa media promosi lainnya yang akan kami jabarkan di penjelasan berikutnya. Keunikan laundry yang terletak pada teknik mencuci dengan tangan akan dijadikan keunggulan untuk menumbuhkan pasar bagi laundry ini. Laundry ini akan berfokus pada konsumen dari kalangan mahasiswa, pelajar dan para pekerja, para keluarga muda, karena dianggap merupakan konsumen yang paling potensial dalam usaha ini.
Berlokasi di Babarsari, daerah dimana banyak target konsumen yang dituju banyak yang bertempat tinggal di sana membuat persaingan dalam usaha laundry ini sangat berat. Para pesaing yang akan dihadapi adalah usaha sejenis yang juga berlokasi di Babarsari dan sekitarnya. Persaingan akan menjadi cukup berat karena laundry-laundry lain telah lebih dulu ada di lokasi tersebut, tapi dengan keunikan cara mencuci yaitu dengan menggunakan tangan laundry ini yakin mampu memasuki pasar yang telah ada.

2.1 Market Summary
Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang telah didapat tersebut, maka dapat dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan konsumen tersebut.
Target Market
• Mahasiswa yang tinggal di daerah babarsari dan sekitarnya.
• Pelajar
• Keluarga muda.
• Para pekerja.
• Masyarakat Yogyakarta

2.1.1 Market Demographis
Analisis tentang target market dari laundry ini melalui aspek geografis, demografis dan faktor prilaku.
Geografis
• Mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah Babarsari dan sekitarnya.
• Pelajar yang bertempat tinggal di daerah Babarsari maupun daerah sekitarnya.
• Para pekerja muda yang sibuk dengan aktifitas kerja.
• Para keluarga muda yang suami dan istri sibuk dengan kegiatan masing-masing.
• Masyarakat Yogyakarta yang bertempat tinggal di Yogyakarta umumnya, namun khususnya bertempat tinggal di Babarsari, Condong Catur, Kledokan, Seturan, Selokan Mataram, jalan Adisucipto dan sekitarnya.
• Total target populasi pelajar mahasiswa kurang lebih 1.930.700,00 jiwa.
Demografis
• Mahasiswa baik pria maupun wanita.
• Pelajar baik pria maupun wanita.
• Masyarakat Yogyakarta yang berprofesi sebagai karyawan.
• Umur antara 16-45 tahun. Pada usia tersebut, para mahasiswa dan pelajar akan mulai berbagai aktifitas perkuliahan dan kemahasiswaan yang sangat padat sehingga tidak memiliki waktu untuk untuk mencuci sendiri pakaian mereka. Sedangkan untuk para karyawan maupun pekerja, karena kesibukan mereka dengan pekerjaan mereka membutuhkan bantuan laundry untuk mencucikan pakaian mereka.
• Target pasar dari laundry ini adalah pria dan wanita yang pekerjaannya adalah mahasiswa, pelajar dan para pekerja baik yang belum berumah tangga maupun yang sudah berumah tangga.
• Pendapatan perbulan antara Rp. 700.000- Rp. 5.000.000 per bulan,-.

Jumlah Penduduk Yogyakarta (Proyeksi)
Kelompok Umur 2009 2010 2011 2012
Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem- Laki- Perem-
laki puan laki puan laki puan laki puan
0-4 109,6 103,9 111,3 103,9 112,5 105,3 113 106,4
4-9 106,5 99,7 108,1 100,1 108,4 101,4 110 101,6
10-14 109,7 105 106,6 100,9 107 100,4 106,6 99,7
15-19 131,2 125,3 124,9 122,1 124,7 120 123,6 117,7
20-24 167,7 151,4 160,9 148,1 157,4 143,8 154,1 140,5
25-29 204,1 174,6 208,1 176,5 199,1 171,1 190,5 165,5
30-34 184,2 162,3 192 167,2 197,3 171,4 202,1 173,6
Jumlah 1.013,00 922,20 1.011,90 918,80 1.006,40 913,40 999,90 905,00

Faktor Perilaku
• Konsumen memiliki aktifitas belajar dan kemahasiswaan yang sangat padat sehingga memerlukan jasa laundry untuk mencuci pakaian mereka, maupun konsumen yang bekerja dan memiliki kesibukan dengan pekerjaan mereka sehingga tidak memiliki waktu mencuci sendiri pakaiannya
• Konsumen yang menyukai gaya hidup yang cepat, sehingga lebih suka menggunakan jasa laundry untuk mencuci pakaiannya sehingga tidak perlu direpotkan dengan mencuci pakaian sendiri .
• Konsumen menginginkan hasil cucian yang bersih dan rapih tanpa menyebabkan pakaian mereka menjadi rusak dari jasa laundry yang mereka pilih.

2.1.2 Market Needs
Usaha ini berusaha memberikan pelayanan jasa pencucian baju dengan baik dan lengkap, serta dengan harga yang terjangkau. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan jasa laundry yang bersih, rapi dan murah.
• Quality Craftmanship : Konsumen ingin mendapatkan hasil cucian baju yang bersih tanpa menyebabkan baju mereka rusak atau warna menjadi pudar. Dengan segala layanan tersebut, konsumen mengharapkan biaya yang tidak terlalu tinggi.
• Customer Services:
- Perusahaan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik lewat cara yang unik yaitu dengan menggunakan tangan dan diyakini akan memberikan hasil cucian yang bersih dan rapi dan promosi agar dapat meningkatkan loyalitas konsumen pada laundry ini.
- Proses finishing cucian yang rapi, dari pengeringan, setrika, pengepakan, dan penyampaian kepada konsumen.
- Pemberian garansi terhadap hasil cucian yang tidak sesuai kualitas, rusak, hilang.

2.1.3 Market Trends
Perilaku konsumen seperti pelajar, mahasiswa, keluarga baru dapat dilihat bahwa mereka punya aktifitas yang padat, sehingga mereka kurang punya waktu untuk mencuci pakaiannya. Keluarga muda juga sering mereka tidak memiliki waktu dan tidak menyewa pembantu. Jadi dengan melihat trend yang terjadi, maka jasa laundry ini bisa memberikan solusi untuk kebutuhan mereka. Banyak dari mereka memilih jasa laundry dan terkadang mencuci dengan mesin bisa menyebabkan pakaian menjadi rusak, serta hasil cucian yang dihasilkan masih kurang begitu bersih. Konsumen memang mengharapkan jasa laundry yang murah, namun mereka tetap mengutamakan kualitas hasil cuciannya. Oleh sebab itu laundry ini menawarkan jasa yang belum ditawarkan ditempat lain yaitu mencuci dengan tangan.

2.1.4 Market Growth
Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh laundry-laundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah cukup besar dan memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik serta harga layanan yang terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki market growth yang tinggi. Terlebih potensi pasar untuk jasa laundry ini sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik, konsumen potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari laundry ini.

2.2 SWOT Analysis
Analisis SWOT, sangat berguna untuk memberikan informasi tentang kunci kekuatan perusahaan serta kelemahan perusahaan dan memberikan gambaran tentang peluang serta ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.

2.2.1 Strenghts
• Keunikan yang dimiliki dalam hal teknik mencuci yang menggunakan tangan, sehingga hasil cucian yang dihasilkan akan lebih bersih.
• Tenaga kerja yang berkualitas dan mengerti hal-hal yang berkaitan dengan jenis kain.
• Lokasi yang terjangkau, yang dekat dengan konsumen.
• Harga yang murah.

2.2.2 Weaknesses
• Telah banyak usaha sejenis yang lebih dulu ada.
• Mencuci dengan mesin lebih cepat bila dibandingkan mencuci dengan tangan.
• Harga yang ditawarkan pesaing juga bersaing.

2.2.3 Opportunities
• Potensi pasar dari usaha laundry sangat besar.
• Banyaknya konsumen yang menginginkan jasa laundry yang benar-benar bersih tapi murah.
• Usaha ini cukup menjanjikan terlebih di kota Yogyakarta

2.2.4 Threats
• Pesaing yang muncul lebih dulu ada lebih dikenal oleh para konsumen.
• Banyaknya pesaing besar yang sudah memiliki nama sehingga menumbuhkan kepercayaan yang lebih bagi konsumen yang merupakan target market laundry ini.
• Loyalitas konsumen yang tidak begitu tinggi pada usaha seperti ini, membuat konsumen sering berpindah-pindah dalam memilih tempat laundry.

2.3 Competition
Usaha laundry ini telah memiliki banyak pesaing, terlebih di daerah babarsari karena daerah ini memang idientik dengan tempat tinggal mahasiswa. Selain laundry-laundry yang ada di Babarsari, laundry yang ada di sekitar daerah babarsari seperti daerah Kledokan, Seturan juga menjadi pesaing. Bukan hanya laundry-laundry kecil, namun laundry-laundry besar yang ada di sekitar lokasi usaha seperti Ben Resik, Melia Laundry, Simply Fresh, Gudang Laundry dan beberapa laundry besar lainnya juga menjadi pesaing yang sangat berat. Oleh sebab itu usaha ini harus menawarkan sesuatu yang berbeda dalam menjalankan usahanya dan mengembangkan strategi yang tepat untuk dapat bersaing dan bertahan menghadapi persaingan yang memang sudah sangat ketat tersebut.

2.4 Product Offering
• Jasa mencuci pakaian manual dengan menggunakan tangan.
• Pengeringan pakaian .
• Setrika pakaian.
• One day Service.
• Antar jemput cucian.

2.5 Key to Success
Kunci keberhasilan dari usaha laundry ini, dapat dilihat dari beberapa hal seperti:
• Keunikan cara pencucian pakaian yang bukan menggunakan mesin seperti laundry lain, namun dengan menggunakan tangan karena diyakini hasil cucian akan lebih bersih dan tidak merusak pakaian. Metode pencucian dengan memperhatikan Washing Care Label.
• Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan konsumen secara personal, sehingga laundry ini memiliki komitmen yang kuat untuk dapat memenuhi kebutuhan konsemen akan hasil cucian yang bersih, baik dan cepat dengan cara cucian tiap konsumen tidak akan dicampur dengan konsumen lain.
• Pemilihan karyawan yang baik, ulet dan bertanggung jawab. Karena laundry ini memberikan pelayanan cuci pakaian dengan menggunakan tangan, maka karyawan yang dipekerjakan akan dipilih dengan selektif agar tidak mengecewakan pelanggan.
• Harga yang terjangkau, karena target market adalah mahasiswa, pelajar dan karyawan yang memiliki uang yang terbatas, maka biaya pelayanan laundry ini dibuat agar terjangkau bagi mereka.
• Promosi yang baik juga akan menjadi kunci keberhasilan usaha ini.

3.0 Marketing strategy
Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Jasa laundry ini mempunyai strategi diferensiasi, dimana produk akan berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen tentang jasa laundry yang menggunakan cara tradisional (manual) tetapi professional. Dalam upaya marketing ini, diusahakan untuk meyakinkan konsumen bahwa jasa ini benar-benar berkualitas dan mereka dapat menerima. Untuk mencapai sasaran itu maka perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen awareness. Proses strategi ini dimulai dengan membangun interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya terhadap brand awareness. Strategi ini akan dilakukan secara periodik dan kontinu.

3.1 Visi
Penentuan visi ini penting guna mengetahui apa tujuan utama bisnis ini, akan menuju ke manakah bisnis ini berjalan. Dengan perusahaan mengetahui apa yang menjadi visinya perusahaan akan dapat membuat strategi-strategi untuk mecapai visi tersebut, dan akhirnya langkah-langkah nyata yang dapat dilakukan dan diimplementasikan perusahaan demi meraih tujuan dan visi perusahaan.
Visi dalam usaha ini adalah :
• Mutu dan kepuasan konsumen adalah utama.
• Memaksimalkan keuntungan pemegang saham/owner.
• Menjadi laundry unik terbesar dan menciptakan franchise di Jogjakarta dan sekitarnya.

3.2 Misi
Misi adalah sedikit penjabaran tentang cara untuk mencapai visi. Ruang lingkup misi adalah penyempitan dari visi, dan misi dari perusahaan ini adalah :
• Memberi pelayanan yang maksimal, berkualitas, serta membawa lebih dekat kepada konsumen.

3.3 Marketing Objectives
• Memperkenalkan perusahaan secara lokal.
Salah satu tujuan pemasaran dalam usaha atau bisnis ini adalah memperkenalkan perusahaan secara lokal. Menciptakan brand awareness pada target market itu sangat penting, dan untuk meraih itu perusahaan menyadari bukanlah suatu perkara yang gampang. Namun dengan terus melakukan pemasaran, memberikan informasi atau berkomunikasi dengan pasar perusahaan meyakini strategi tersebut dapat memperkenalkan dan meningkatkan brand awareness perusahaan.
• Meningkatkan Brand Equity.
Dengan melakukan pemasaran perusahaan meyakini juga dapat meningkatkan equitas merek. Meningkatkan nilai dari brand tersebut otomatis juga akan meningkatkan nilai terhadap konsumennya. Konsumen akan merasa lebih bangga karena brand yang mekaka gunakan mempunyai nilai lebih terhadap brand lainnya yang sejenis.
• Meraih kepercayaan konsumen.
Dengan melakukan pemasaran yang baik juga dapat meraih kepercayaan konsumen. Strategi-strategi pemasaran yang baik intinya juga ingin mendapatkan kepercayaan konsumen. jadi dengan melakukan pemasaran yang baik dan pesan pemasaran itu sampai kepada konsumen dan perusahaan dapat menjaga kualitas produk maka dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand atau produk.

3.4 Financial Objectives
• Meningkatkan profit margin dari penjualan tiap tahunnya.
• Mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan dalam satu tahun pertama.

3.5 Target market
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali segmen pemasar, maka akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan target. Secara umum target market dari laundry ini adalah masyarakat Yogyakarta yang berdomisili di Condong Catur, Babarsari, Kledokan, Selokan Mataram, jalan Adisucipto dan sekitarnya. Orang-orang yang berusia 16-45 tahun, para pelajar atau mahasiswa, pasangan rumah tangga baru, yang berpenghasilan Rp. 700.000-Rp. 5.000.000 per bulan.

3.6 Positioning
Melihat keunikan dan peluang pasar terhadap laundry di Jogjakarta maka perusahaan memposisikan diri di pasar dengan kualitas bagus dengan harga sedikit di atas harga rata-rata. Strategi awal marketing perusahaan adalah dengan diferensiasi atau dengan kata lain memasukan input yang high quality dan pelayanan yang baik, namun perusahaan juga harus bersaing dalam hal harga. Oleh karena itu perusahaan berada pada posisi sedikit di atas harga rata-rata. Perusahaan meyakini pada posisi ini masih banyak peluang yang dapat diperoleh. Pasar pada posisi ini masih belum banyak terisi. Para pesaing hanya bermain pada posisi low cost dan pada posisi high cost (laundry yang sudah mempunyai merek terkenal). Dari survey terhadap kompetitor yang dilakukan, market share (pembagian pasar) terhadap produk sejenis yang berada pada daerah Babarsari, Seturan, Selokan Mataram ada  500 usaha laundry. Jadi market share yang dapat dimasuki oleh perusahaan ini adalah 1/500 = 0,2% pasar. Sehingga terdapat peluang di pasar sebesar 0,2% yang bisa dimasuki oleh perusahaan ini untuk daerah Seturan, Babarsari, Selokan Mataram di Jogjakarta.
High price

Low quality High quality


Low price



3.7 Marketing Mix

3.7.1 Product
Produk utama kami adalah jasa pencucian (laundry). Tidak seperti jasa pencucian pada umumnya, laundry umumnya menggunakan mesin, dimana mencuci dengan menggunakan mesin sering sekali mendapatkan komplain karena kebersihannya, rusaknya warna dan bahan. Oleh karena itu kami menawarkan jasa pencucian yang berbeda. Jasa pencucian kami menggunakan tenaga manusia terlatih untuk mencucinya, menjaga dan merawat bahan dan warna bahan, menjamin kebersihan hasil pencucian. Setelah pakaian dicuci kemudian jasa setrika juga disediakan sampai pakaian siap pakai. Selain jasa tersebut diatas perusahaan juga memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian (delivery) dan service cepat atau ‘one day service’. Produk layanan utama dan layanan tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai produk terhadap konsumen.

Slogan: “Bersih Adalah Kepuasan”
Dalam jasa yang kami berikan, kami memegang kualitas sebagai hal yang harus dicapai.

3.7.2 Price
Strategi harga juga dilakukan untuk memasarkan produk jasa laundry ini. Kami menggunakan penentuan harga dengan cara Target-Return Pricing. Jadi dalam menentukan harga, kami sudah menentukan besar keuntungan yang akan diterima.

3.7.3 Place
Perusahaan akan membuka gerai atau kios bertempat di jalan Babarsari, Jogjakarta. Maksud dan tujuan perusahaan jelas bahwa perusahaan akan lebih dekat dengan segmen yang telah dianalisa. Banyak keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dengan strategi ini.
1) Lebih menghemat waktu dalam mengantar pakaian yang akan dicuci atau hasil cucian.
2) Perusahaan dapat langsung melihat tren perubahan pasar. Perubahan pasar harus terus ditanggapi oleh perusahaan. Dengan perusahaan berada dekat dengan pasar otomatis perusahaan akan sedikit mendapat kemudahan dalam hal melihat perubahan pasar, dan dapat dengan cepat perusahaan membuat langkah-langkah dalam hal menjawab perubahan itu.
3) Peusahaan dapat dengan cepat berkomunikasi dengan pasar dan sebaliknya. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan demi perkembangan perusahaan.

3.7.4 Promotion (tambah marketing schedule)
Perusahaan akan melakukan penawaran khusus (special offers) untuk menarik perhatian dari konsumen:
• Strategi special event ini diberikan setiap hari minggu, konsumen yang memasukan cuciannya akan mendapatkan harga khusus yang akan mereka terima, tidak termasuk pelanggan yang mengambil cuciannya pada hari minggu. Ini berlaku untuk konsumen yang bukan anggota/member.
• Pemberian kupon gratis cuci pakaian sebanyak 5 kg. Kupon diberikan setiap pencucian minimal 10 kg, dan setelah terkumpul 5 kupon dapat ditukarkan dengan cuci pakaian gratis.
• Dengan menerapkan strategi keanggotaan, dimana setiap konsumen yang bergabung menjadi anggota/member akan mendapatkan diskon khusus. Selain itu anggota akan mendapatkan diskon tambahan jika dapat merekomendasikan orang lain untuk bergabung menjadi member.
• Dengan menawarkan harga paket cucian, misalnya:
Jumlah (kg) Harga per kg (Rp.) Harga (Rp.)
5 2800 14000
10 2600 26000
15 2400 36000

Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut. Perusahaan menyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan.
Strategi yang lain adalah melalui media promosi.
1) Dengan selebaran atau flyer, iklan murah dan dapat dilakukan untuk memberi informasi terhadap calon konsumen.
2) Dengan media banner yang akan di letakkan di berbagai tempat strategis yang tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan kepada calon konsumen.
3) Poster akan ditempel di berbagai tempai yang dapat terbaca oleh calon konsumen.
4) Spanduk akan diletakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif dalam menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.
5) Koran yang dipilih adalah koran lokal yang sesuai dengan segmen pasar yang akan dicapai oleh perusahaan.
6) Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.
Melalui media-media komunikasi dan special offers tersebut, perusahaan berharap informasi-informasi yang disampaikan akan dapat ditangkap oleh calon konsumen. Dengan melakukan promosi di media-media iklan tersebut perusahaan juga bertujuan untuk menciptakan brand awareness dan memperkenalkan produk.

Marketing Schedule 2010
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Iklan Media Cetak (koran)
Iklan Radio
Iklan Printing (Banner)
Iklan Printing (Spanduk)
Iklan Printing (Poster)
Iklan Printing (Flyer,kupon)

3.8 Riset pemasaran
Riset pemasaran ini dilakukan untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen, potensi pasar, dan para pesaing. Metode yang digunakan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas adalah dengan menggunakan metode survey, observasi dan interview random sampling. Setelah didapat data dari survey, observasi dan interview perusahaan dapat memprediksi langkah apakah yang harus dilakukan untuk menjawab kebutuhan konsumen. Penelitian terhadap pasar sangat penting, karena dari data yang diterima perusahaan dapat merumuskan strategi yang harus dilakukan perusahaan untuk meraih efektifitas dan efisiensi perusahaan.

4.0 Financial
Pada saat melakukan rencana pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis keuangan yang berdasarkan kegiatan yang berkaitan di dalamnya. Di dalam perencanaan ini, analisis meliputi perkiraan break even point, sales forecast, expense forecast, dimana analisis ini berkaitan dengan strategi usaha yang dilakukan. Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan terkontrol dan terencana.

4.1 Analisis Break-Even
Pada analisis ini, dapat diketahui berapa jumlah penjualan yang harus dilakukan untuk mencapai kesesuaian dengan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan produksi. Perhitungan BEP:

P = Price
F = Fixed cost (biaya sewa tempat, upah tenaga, air dan listrik).
V = Variable cost (bahan baku dan tenaga untuk proses produksi).
Maka untuk mencapai BEP, diperlukan penjualan 2.189 kg per bulan atau penjualan sebesar Rp. 6.565.663,00.

4.2. Sales Forecast
Dalam memperkirakan penjualan selama lima tahun ke depan, maka akan diperkirakan pertambahan penjualan yang relatif sama dari tahun ke tahun. Karena target market ditentukan dengan pembagian seperti yang ditetapkan sebelumnya, maka penjualan juga terbagi sesuai target market yang ada.

Sales Forecast Laundry
2010 2011 2012 2013 2014
Unit Price (Rp.) 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000
Unit Sales (Kg) 28.889 43.333 65.000 97.500 146.250
Sales (Rp.) 86.666.747 151.666.807 260.000.241 438.750.407 731.250.678
Direct Unit Cost (Rp.) 1.100 1.200 1.300 1.400 1.500
Direct Cost of Sales (Rp.) 31.777.807 52.000.048 84.500.078 136.500.127 219.375.203

4.3. Expense Forecast
Perkiraan pengeluaran yang terjadi digunakan untuk petunjuk dalam melakukan kegiatan marketing. Pengeluaran yang terjadi meliputi pengeluaran yang berkaitan dengan pemasaran produk. Dengan meluncurkan iklan, maka diharapkan dapat memperkenalkan jenis jasa yang ditawarkan, sehingga masyarakat mengenal jasa laundry ini. Kegiatan iklan akan dilakukan dengan beberapa media:
• Media cetak seperti iklan koran yang dapat menjangkau lokal target market.
• Cetak brosur: flyer, kupon, spanduk, banner. Melalui media ini, kita bisa memberikan pesan iklan yang dapat menarik konsumen untuk mengunakan jasa laundry ini. Media ini menjadi tempat untuk mengkomunikasikan jasa laundry ini.
• Media radio dapat digunakan sebagai media komunikasi iklan, karena biaya yang cukup murah untuk cakupan yang luas.

Marketing Expenses Budget
2010 2011 2012 2013 2014
Iklan Media Cetak (koran) 1.647.000 1.811.700 1.992.870 2.192.157 2.411.373
Iklan Radio 1.800.000 1.980.000 2.178.000 2.395.800 2.635.380
Iklan Printing (Banner) 900.000 990.000 1.089.000 1.197.900 1.317.690
Iklan Printing (Spanduk) 1.192.500 1.311.750 1.442.925 1.587.218 1.745.939
Iklan Printing (Poster) 1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100
Iklan Printing (Flyer,kupon) 300.000 330.000 363.000 399.300 439.230
Total 6.839.500 7.523.450 8.275.795 9.103.375 10.013.712

4.4. Contribution Margins
Analysis of Contribution Margin
2010 2011 2012 2013 2014
Sales 86.666.747 151.666.807 260.000.241 438.750.407 731.250.678
Direct cost of sales 31.777.807 52.000.048 84.500.078 136.500.127 219.375.203
Gross margin 54.888.940 99.666.759 175.500.163 302.250.280 511.875.474
Gross margin % 63,33 65,71 67,50 68,89 70,00
Expenses
Iklan Media Cetak (koran) 1.647.000 1.811.700 1.992.870 2.192.157 2.411.373
Iklan Radio 1.800.000 1.980.000 2.178.000 2.395.800 2.635.380
Iklan Printing (Banner) 900.000 990.000 1.089.000 1.197.900 1.317.690
Iklan Printing (Spanduk) 1.192.500 1.311.750 1.442.925 1.587.218 1.745.939
Iklan Printing (Poster) 1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100
Iklan Printing (Flyer,kupon) 300.000 330.000 363.000 399.300 439.230
Total Expenses 6.839.500 7.523.450 8.275.795 9.103.375 10.013.712
Marketing Expenses % 12 8 5 3 2
Contribution margin 48.049.440 92.143.309 167.224.368 293.146.906 501.861.762
Contribution margin/sales % 55,44 60,75 64,32 66,81 68,63

5.0 Controls
Untuk terus menjaga proses kinerja supaya tetap sesuai dengan misi dan visi dari jasa laundry ini, maka perlu dilakukan kontrol. Kontrol yang dilakukan meliputi beberapa aspek:
• Revenue: dilakukan kontrol secara bulanan dan tahunan.
• Expenses: dilakukan kontrol secara bulanan dan tahunan.
• Kepuasan pelanggan: dilakukan dengan menyediakan kuisioner kecil atau menyediakan tempat saran dan kritik.
• Pengembangan jasa dan layanan

5.1 Marketing Organization
Manajer marketing akan melakukan tugas dan bertanggung jawab memasarkan jasa laundry. Mencari kesempatan dengan biaya murah untuk memasarkan jasa laundry.

5.2 Contingency Planning
Pada proses marketing berlangsung tentu ada hal-hal yang tidak dapat diprediksikan. Bagaimana pendapat, kepuasan, respon dari konsumen mungkin bisa berkaitan dengan pertimbangan harga, kualitas jasa pelayanan. Selain itu perubahan harga dan tingkat inflasi juga akan mempengaruhi kinerja. Oleh sebab itu perlu ada rencana alternatif untuk menghadapi situasi yang tidak menentu.
• Jika harga yang ditawarkan terlalu mahal, maka harga perlu direvisi.
• Penurunan volume penjualan, maka perlu dilakukan advertising lebih luas sehingga menarik konsumen, pemberian bonus yang menarik, inovasi marketing
• Jika terjadi inflasi, maka harga yang ditawarkan perlu disesuaikan.




blogger yang baik ialah blogger yang senantiasa meninggalka jejak komentar

contoh proposal skripsi MSDM

Written By kliklihat.com on Wednesday, April 13, 2011 | 3:15 PM



contoh proposal skripsi MSDM

di postingan sebelum nya saya udah beerbagi kumpulan judul MSDM dan Manajemen pemasaran
dan di postingan berikut ini ,saya memposting contoh makalah skripsi MSDM

                       Contoh Proposal Skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia

PROPOSAL SKRIPSI

“ ANALISI INDDEKS KEPUASAN MANYARAKAT TERHADAP PELAYANAN YANG DIBERIKAN KELURAHAN PEMURUS BARU BANJARMASIN
(STUDI KASUS PEMBUATAN KTP)”

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN 2009



BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satunya adalah pelayanan kartu tanda penduduk atau KTP di kelurahan.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah nama resmi kartu identitas seseorang di Indonesia yang diperoleh setelah seseorang berusia di atas 17 tahun. KTP berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. Khusus warga yang telah berusia 60 tahun dan ke atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali. KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk: nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (N.I.K.), alamat, tempat dan tanggal lahir, agama, golongan darah, kewarganegaraan, foto, tanda tangan atau cap jempol.Kota Banjarmasin dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,44% tentu saja membutuhkan layanan pengurusan KTP yang cepat, transparan dan memuaskan.

Citra layanan publik aparat pemerintahan bisa dinilai dari hal-hal yang kecil. Misalnya ketika kita sedang membuat atau mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP), bisa menjadi indikator awal bagaimana kualitas layanan kependudukan dari lembaga pemerintah tingkat RT (Rukun Tetangga) dan kantor Kelurahan. Kelurahan Pemurus Baru yang terletak di Jalan Prona I RT.16 No.43 Banjarmasin adalah kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 14.000 jiwa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan yang tugasnya adalah melayani masyarakat umum di bidang pemerintahan seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, Surat Nikah, Segel, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sebagainya.

Dalam hal ini sebagai salah satu tugas kelurahan dalam pelayanan terhadap masyarakat, pembuatan KTP sangat penting untuk identitas diri dan data sebagai warga negara, tentu pelayanan yang mudah dan cepat akan memberikan kepuasan bagi masyarakat.

Prestasi Kelurahan Pemurus Baru yang pernah meraih predikat kelurahan terbaik di Kota Banjarmasin dan kelurahan terbaik ke tiga di tingkat Provinsi Kalimantan Selatan menjadi salah satu keunggulan kelurahan ini dalam tugasnya sebagai abdi masyarakat.

Dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk sebenarnya dapat selesai hanya dalam waktu sehari saja, namun pada kenyataanya di Kelurahan Pemurus Baru sering terjadi keterlambatan hingga beberapa hari bahkan sampai seminggu lebih. Hal ini disebabkan karena :
Perangkat komputer pembuatan Kartu Tanda Penduduk hanya terdapat di Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, sedangkan Kelurahan Pemurus Baru hanya sebagai perantara. Jadi Kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan harus melayani seluruh pembuatan KTP sebelas kelurahan yang ada di wilayahnya termasuk Kelurahan Pemurus Baru. Jarak Kantor Kecamatan Banjamasin Selatan dengan Kelurahan Pemurus Baru cukup jauh dan letak kecamatan juga di daerah terpencil sehingga menyulitkan bagi yang ingin berurusan kesana.
Jam kerja kelurahan dari pukul 08.00 Wita s/d 15.00 Wita untuk hari Senin sampai hari Kamis, untuk hari Jumat jam kerja hanya sampai pukul 11.00 Wita.
Dari latar belakang di atas maka penulis memberi judul ” Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP) ”.

1.2. Perumusan Masalah
Permasalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP) ?
Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelayanan pembuatan KTP ?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan yang Diberikan Oleh Petugas Kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin (Studi Kasus Pembuatan KTP).
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pelayanan pembuatan KTP.

1.3.2. Kegunaan Penelitian
Bagi kelurahan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran atau masukan guna mengambil langkah yang tepat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan jasa pembuatan KTP terhadap masyarakat.
Bagi penulis
Memberi kesempatan pada penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang dipelajari selama ini. Selain itu diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan khususnya dalam bidang manajemen.

Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh kelurahan Pemurus Baru Banjarmasin.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian dan Pedoman Umum dalam Menentukan Tingkat Pelayanan di Instansi Pemerintah
Untuk mengukur indeks kepuasan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, maka digunakan pedoman-pedoman sebagai berikut :
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.
Penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintah.
Instansi Pemerintah adalah Instansi Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN.
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Unit pelayanan publik adalah unit kerja/kantor pelayanan pada instansi pemerintah termasuk BUMN/BUMD dan BHMN, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pelayanan kepada penerima pelayanan.
Pemberi pelayanan publik adalah pegawai instansi pemerintah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
Kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara pelayanan publik.
Biaya pelayanan publik adalah segala biaya (dengan nama atau sebutan apapun) sebagai imbal jasa atas pemberian pelayanan publik, yang besaran dan tatacara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai variabel penyusunan indeks kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit pelayanan.
Responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan.



2.1.2. Sasaran
Tingkat pencapaian kinerja unit pelayanan instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Penataan sistem, mekanisme dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna.
Tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik.

2.1.3. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Men.PAN Nomor: 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan,valid” dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut:
Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya.
Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya).
Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan.
Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.
Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.
Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaanpelayanan dengan tidak membedakan golongan/statusmasyarakat yang dilayani.
Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati.
Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan.
Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan.
Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

2.2. Penelitian Terdahulu
2.2.1 Heru Suprapto, 2008
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Secara umum Indek Kepuasan Pelayanan Pendidikan menunjukkan kinerja yang baik atau dengan nilai interval 3,02 dengan mutu B. Dari 9 unit sekolah yang diteliti hanya terdapat 1 (satu) Kecamatan yakni Kecamatan Muara Kaman menunjukkan kinerja pelayanan pendidikan yang kurang baik dengan nilai 2.42 dengan obyek SMPN 1. Sedangkan yang menunjukan indek kepuasan sangat baik adalah SMAN 1 Kota Bangun dan SMAN 1 Sebulu.
Jika dibanding dengan nilai rerata indek kepuasan pelayanan pendidikan hanya terdapat 3 kecamatan atau 3 sekolahan yang nilai indeknya dibawah rerata, yaitu kecamatan Sanga-Sanga, Muara Kaman dan Muara Jawa sedangkan 6 kecamatan lainnya diatas rata-rata.
Berdasarkan rerata indikator terdapat indikator pelayanan pendidikan dengan kinerja kurang baik atau dengan mutu C, indikator tersebut adalah Kesigapan Pelayanan Guru, Kenyamanan Ruang Kelas dan kelengkapan Buku Pelajaran.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian penulis adalah membahas kinerja pelayanan publik.
Perbedaannya adalah penulis meneliti terdapat pada objek penelitian. Objek penelitian penulis adalah kantor kelurahan sedangkan objek penelitian terdahulu adalah kantor Pemerintah Daerah.


2.1.3. Kerangka Pikir
Secara garis besar kerangka pikir penulisan skripsi ini adalah :

Kelurahan Pemurus Dalam sebagai instansi pemerintahan yang melayani masyarakat , diharapkan mampu memberikan pelayanan bagi masyarakat melalui pelayanan yang prima serta diharapkan mampu menciptakan citra yang baik sebagai abdi masyarakat.

Download Contoh Proposal Skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia

SEMOGA BERNANFAAT
blogger yang baik ialah blogger yang senantiasa menonggalkan jejak komantar

Kumpulan judul-judul skripsi Manajemen pemasaran


Kumpulan judul-judul skripsi Manajemen pemasaran

nah kali nih ane mau berbagi judul skripsi kepada temen blogger yang membutuhkan
di sini saya berbagi judul judul skripsi Manajemen pemasaran
di postingan sebelum kumpulan judul skripsi MSDM dan kali nih saya berbagi judul skripsi manajemen pemasaran ,

JUDUL MANAJEMEN PEMASARAN 

JUDUL
SKRIPSI MANAJEMEN PEMASARAN

1. PERANAN PERIKLANAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. SINAR MEGA INDAH PERSADA REAL ESTATE SUMENEP – MADURA 

2. PENGARUH PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL “PUTRI BANGKIT” MADURAN LAMONGAN


3. PENERAPAN STRATEGI MARKETING GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PR. “GUDANG KAYU” MALANG


4. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KRUPUK CAP BANDENG PADA UD. SUBUR JAYA LAMONGAN


5. PENGARUH BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENGGUNAKAN JASA DI HOTEL GRAND PALACE MALANG


6. PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI DAN ADVERTISING GUNA MENINGKATKAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN LIMUN “SEGAR” JOMBANG


7. ANALISIS PERILAKU KONSUMEN TELUR AYAM RAS SEBAGAI DASAR PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN TELUR BIMA SAKTI MALANG.


8. PENGARUH KEBIJAKAN HARGA DAN PERIKLANAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN RAKET ABADI MALANG


9. PENGARUH PELAKSANAAN ADVERTISING YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PADA HOTEL KLUB BUNGA


10. STRATEGI PROMOTIONAL MIX GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN TEGEL “ACC” BANYUWANGI


SEMOGA BERMANFAAT
blogger yang baik ialah blogger yang senantiasa meninggalkan jejak komentar

Kumpulan judul-judul skripsi MSDM

KUMPULAN JUDUL-JUDUL SKRIPSI MSDM

kali nih saya memposting tentang kumpulan judul judul SKRIPSI MSDM,kenapa saya memposting masalah kuliah nih,,karena saya udah masuk tahap tahap akhir di mana yang kata orang orang sih bilang nya tahap pembunuhan karakter hehehe,,ada ada aj nih TS nya,
duh kebanyakan ngomong nih jaadi nya,,baik lah langsung aja inti nya nih,


bagi para agan/wati yang masih kuliah/ataupun ehmmmm,,duh,,bingung nih,
ah,,,dari pada ngawur gak jelas,,,
yaudah cekidot aje dah,

JUDUL SKRIPSI MSDM

JUDUL SKRIPSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
  1. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. KEMBANG JEPUN X
  2. PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KAYU KARYA MULYA KANOR BOJONEGORO
  3. ANALISIS PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN SEBELUM DAN SETELAH PELATIHAN PADA PT. ASURANSI JIWA CENTRAL ASIA RAYA CABANG X
  4. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK SUMBER REJEKI PASURUAN
  5. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. IMIT TULUNGAGUNG
  6. PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK LEMBANG JAYA MALANG
  7. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK LEMBANG JAYA MALANG
  8. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM CABANG TULUNGAGUNG
  9. PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEGEL DAYA GUNA LUMAJANG
  10. PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DALAM BENTUK INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL X
  11. PERANAN MOTIVASI KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KUD. “SUMBER MAKMUR” NGANTANG KAB. MALANG
  12. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN DISTRIBUSI PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) INSTALASI TANJUNG UBAN
  13. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KNALPOT RODA JAYA MALANG
  14. PELAKSANAAN ANALISA JABATAN YANG TEPAT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA PADA SEKSI PENGUKURAN DAN PERPETAAN BIRO PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PERUSAHAAN PERUM PERHUTANI UNIT X
  15. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN X
  16. ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOP SAE PUJON MALANG
  17. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK VALAS MALANG
  18. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI “SAE” PUJON MALANG
  19. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KARTIKA WIJAYA BATU
  20. PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PG. X
  21. PENGARUH INSENTIF TERHADAP TINGKAT PERPUTARAN TENAGA KERJA BAGIAN PEMASARAN PADA CV. YUDHISTIRA JAKARTA
  22. PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKON YALA SUTRA MALANG
  23. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA PHISIK DAN NON PHISIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PT. TELKOM KANCATEL AIRMADIDI MANADO
  24. PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN HOTEL MUTIARA MALANG)
  25. PERANAN KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI GUNA MENUNJANG PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN GARMEN CV. MAMA & LEON TABANAN BALI
  26. PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK DJAGUNG PADI MALANG
  27. PERANAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DALAM RANGKA MENCAPAI PROMOSI JABATAN PADA HOTEL WISATA TIDAR MALANG
  28. ANALISIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK VALAS MALANG
  29. UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN KERJA GUNA MENUNJANG PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN BORDIR UD. X
  30. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN X
  31. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PG DJOMBANG BARU DI JOMBANG
  32. PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI DALAM BENTUK INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN X
  33. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI “SALWA” DURENAN-TRENGGALEK
  34. PELAKSANAAN MOTIVASI DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP CAP “TAWON” MADIUN
  35. PENGARUH UPAH DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. INDUSTRI SANDANG SIMPING – PROBOLINGGO
  36. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN X
  37. ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PDAM KABUPATEN X
  38. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “SATU JAYA” TANGGULANGIN SIDOARJO
  39. PENGARUH KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PERUM PEGADAIAN X
  40. PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT CHEIL SAMSUNG INDONESIA DI PASURUAN
  41. PENGARUH PELATIHAN KERJA KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. OTSUKA INDONESIA
  42. USAHA MEMPERBAIKI KONDISI LINGKUNGAN KERJA GUNA MENINGKATKAN SEMANGAT DAN KEGAIRAHAN KERJA KARYAWAN PADA CV. TRI JAYA PASURUAN.
  43. PENGARUH PELATIHAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA BAGIAN PRODUKSI SUSU PADA KOPERASI “SAE” PUJON MALANG
  44. PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN JAMU PAYUNG PUSAKA KEDIRI
  45. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA DIAN SUARA MALANG
  46. PENGARUH INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN JAMU PAYUNG PUSAKA KEDIRI.
  47. ANALISIS PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, PENGHARGAAN DAN KEBUTUHAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PD. BPR BANK PASAR KABUPATEN JOMBANG
  48. PENGARUH KESESUAIAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI (STUDI PADA PEGAWAI KANTOR BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LAMONGAN)
  49. PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG
  50. ANALISIS TEHNIK MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS PADA HOTEL DARMA NUSANTARA MAKASSAR
  51. HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KUD GONDANGLEGI MALANG
  52. ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN TINGKAT MENENGAH PADA PABRIK GULA TJOEKIR JOMBANG
  53. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN TENUN NASIONAL CV. GOENO NGUNUT TULUNGAGUNG.
  54. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBERSIHAN KOTA SIDOARJO
  55. PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PALATINO EMBROIDERY MALANG
  56. PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KARYAWAN GUNA MENURUNKAN TINGKAT PEMBATALAN JUMLAH SURAT POLIS PT. ASURANSI JIWASRAYA CABANG X.
  57. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI UD. JAYANTI TULUNGAGUNG
  58. ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK 369 BOJONEGORO
  59. PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. TELKOM TBK. KANCATEL X
  60. HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN TENAGA KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN VYCARIS COSMETICS BABAT LAMONGAN.
  61. PENTINGNYA PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. MEBELLUSA SEMARANG
  62. PENGARUH PENEMPATAN KERJA KARYAWAN (Faktor Prestasi Akademis, Pengalaman dan Sikap) TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. TELKOM KANCATEL X
  63. PERANAN KEDISIPLINAN KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) PANCER PRAJEKAN BONDOWOSO
  64. PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PER TENAGA KERJA PADA PERUSAHAAN ROKOK DJAGUNG PADI MALANG
  65. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOTEL KUSUMA AGROWISATA BATU
  66. PELAKSANAAN PENARIKAN TENAGA KERJA YANG TEPAT DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA UD. YESTOYA GROUP MALANG
  67. PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SURYA ASBEST CEMENT INDUSTRI MULYOREJO MALANG
  68. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN RAKET ABADI MALANG
  69. PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG MALANG
  70. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN KRUPUK “KARYA PUTRA JAYA” SIDOARJO
  71. PERANAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TAMAN JATI UTAMA - SINGARAJA – BALI
  72. PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF YANG EFEKTIF TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KUD DAU KABUPATEN MALANG
  73. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEGAIRAHAN DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. MENTARI MASSEN TOYS INDONESIA JOMBANG
  74. PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA PADA PO. ANDY’S KENCANA NGAWI.
  75. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BORONGAN BAGIAN PRODUKSI PADA UD. ARISKON MOJOKERTO
  76. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN SHANGHAI GANGSAR NGUNUT TULUNGAGUNG
  77. PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.TELKOM DI PAMEKASAN
  78. PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOTEL “ARMI” MALANG
  79. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TISSUE COLOGNE “COOL CLEAN” MALANG.
  80. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. ULU WATU TABANAN- BALI
  81. ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA KOPERASI SAE PUJON
  82. PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SALAH SATU TOLOK UKUR PEMBERIAN PROMOSI JABATAN PADA PERUSAHAAN PT. SURYA ZIG-ZAG KEDIRI
  83. UPAYA PEMBERIAN INSENTIF GUNA PENINGKATAN KEDISIPLINAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KACANG SHANGHAI “GANGSAR” NGUNUT-TULUNGAGUNG
  84. PELAKSANAAN KEDISIPLINAN KERJA YANG EFEKTIF DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KONVEKSI UD. ”SUBUR MAKMUR” PAKIS-MALANG
  85. HUBUNGAN KEDISILPINAN KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN REALISASI PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. ULU WATU TABANAN - BALI.
  86. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN HOTEL MUTIARA
  87. PENGARUH JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Pelayanan dan Jaringan Banyuwangi)
  88. PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. NURFIRDAUSTEKS
  89. PELAKSANAAN KEDISIPLINAN KARYAWAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN TEGEL CV. CITRA INTI MALANG
  90. PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT “MEKAR WANGI COLLECTION” GIANYAR – BALI
  91. ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF MATERIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT PADA RSUD DR. R SOEDARSONO PASURUAN
  92. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. GANDUM MALANG
  93. PENGARUH INSENTIF DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK “CEMARA MAS” TANGGULANGIN SIDOARJO
  94. PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. GATRA MAPAN MALANG
  95. PENGARUH TINGKAT ABSENSI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BLIMBING PAMEKASAN
  96. ANALISIS PENGARUH PEUBAH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI PT. BANK BUANA MALANG
  97. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUM PERHUTANI KPH MALANG
  98. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN AUTOCRATIVE DAN PARTICIPATIVE TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA BPR ARTHA SAMUDERA DESA SAMBI KEDIRI
  99. PERANAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROKOK ONGKOWIDJOJO BLITAR
  100. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Pada Pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Malang)
  101. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP CAP “IKAN LELE” PATI
  102. PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. HERO SWALAYAN CABANG SARINAH PLAZA MALANG
  103. PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN NON MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA AJB BUMIPUTERA CABANG X
  104. ANALISIS PENGARUH VARIABEL KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PG KREBET BARU MALANG
  105. PENGARUH VARIABEL MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. BINTANG LIMA MANDIRI JOMBANG
  106. PENGARUH KESELAMATAN/KESEHATAN KERJA DAN INSENTIF TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN ROTI SALWA
    DURENAN TRENGGALEK
  107. FAKTOR KOMPENSASI YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PABRIK ROKOK ARTO MORO MALANG
  108. PENGARUH FAKTOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN PADA PT. KUTAI TIMBER INDONESIA PROBOLINGGO.
  109. PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MALANG INDAH GENTENG RAJAWALI
  110. PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) LAWANG
  111. PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SERTA MOTIVASI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERUSAHAAN PLASTIK “SIDO BANGUN” SINGOSARI MALANG
  112. PENGARUH PEMBERIAN UPAH DAN INSENTIF TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA UD. HARI JAYA MALANG
  113. PENGARUH FAKTOR MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA HOTEL PELANGI MALANG
  114. PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KONVEKSI MERCACI MERCANDHISE MALANG
  115. PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. ULTRA JAYA BEDALI LAWANG
  116. PELAKSANAAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU GUNA MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GARMENT PT. PANCAMITRA ICHIGOJAYA MALANG
  117. ANALISIS PENGARUH FAKTOR–FAKTOR PERILAKU KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ANINDITA MULTINIAGA INDONESIA DI SURABAYA
  118. PERANAN PEMBERIAN INSENTIF NON MATERIAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PR. DJAGUNG PADI MALANG
  119. PENGARUH INSENTIF FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BUDIONO CURING SAKTI KEDIRI
  120. PENGARUH UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN CV. JAYA SAKTI GRESIK

semoga bermnfaat bagi anda ,semoga juga judul anda di terima amin,
blogger yang baik ialah blogger yang senantiasa meninggalkan jejak komentar
 
Support : Creating Website | KLIKLIHAT | KLIKLIHAT
Copyright © 2011. noname - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by MASKOLIS
Proudly powered by Blogger